Note :
- Cara Download Tunggu Selama 5 Detik Kemudian Klik Skip di Pojok Kanan
- Jika Link Download Buku tidak aktif lagi silahkan PM Admin di email shirosora02@gmail.com maupun difacebook facebook.com/shirosora
TEKNIK PEMISAHAN SECARA SENTRIFUGASI, DEKANTASI, FILTRASI, REKRISTALISASI, DAN DESTILASI DALAM SAMPEL PADAT- CAIR DAN CAIR-CAIR
I.
Tujuan :
Dapat
melakukan
teknik pemisahan dasar (sentrifugasi, dekantasi, filtrasi, rekristalisasi, dan destilasi ) dalam sampel padat-cair dancair-cair
II.
Dasar
Teori
A.Pengertian
Campuran dan
Klasifikasi
Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih zat berlainan yang
masihmempunyai sifat zat aslinya.Dalm kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai
campuran.Misalnya air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, dan lain-lain.
Campuran dibagi menjadi dua yaitu :
a. Campuran homogen
Campuran homogen adalah penggabungan 2 zat tunggal atau lebih
yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fasa. Yang disebut
1 fasa adalah zat yang sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian
yang lain didekatnya. Contohnya gula dan air, rasa manis air gula disemua
bagian bejana sama, baik diatas , dibawah, maupun dipinggirnya. Karena begitu
kecil dan meratanya partikel gula sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan
mikroskop. (Syukri: 5, 1999)
b. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara
2 zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang
lainnya tidak sama diberbagai bagian bejana. Contohnya campuran air dengan
minyak tanah.Pada mulanya kedua zat tidak bercampur, tetapi setelah dikocok
dengan kuat minyak meyebar dalam air berupa gelembung-gelembung kecil. Pada
gelembung hanya terdapat minyak, sedangkan yang lain adalah air. Jadi minyak
tidak menyebar merata seperti gula dan air. Dengan kata lain, dalam campuran
heterogen masih ada bidang batas antara kedua komponen atau mengandung lebih
dari 1 fasa. (Syukri S, 1999)
Untuk memisahkan campuran homogen maupun heterogen dapat
dilakukan melalui proses pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk
memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur. Sedangkan pemurnian adalah
suatu cara untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau
tercampur oleh zat lain.
Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat
digolongkan menjadi 3, yaitu:
1.
Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang
terdispersi sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan itu tampak homogeny (kontinue, tanpa bidang batas) dan mempunyai
komposisi yang sama pada setiap bagiannya. Komponen-komponen yang terdapat
dalam larutan tidak dapat dipisahkan melalui penyaringan.Sebagai contoh air dan
gula.
Larutan terdiri atas pelarut(solvent) dan zat terlarut(solute).
Pada umumnya, komponen yang jumlahnya terbanyaklah yang dianggap sebagai
pelarut.Misalnya sirup yaitu, campuran yang mengandung lebih banyak gula
daripada air. Di samping itu, zat padat atau cairan larut dalam cairan, maka
dalam campuran terjadi gaya tarik menarik antar molekul (intermolekul) zat
terlarut dan pelarut. Selain itu terdapat gaya tarik di dalam molekul atau ion
masih tetap bersatu.
Larutan dapat berubah padatan,cairan,atau gas. Udara dan emas 22
karat juga tergolong larutan.Diameter partikel larutan lebih kecil dari 1 nm.
2.
Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara campuran kasar dan larutan.secara makrokopis koloid tampak homogeny,
tetapi sacara mikrokopis koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu, koloid
digolongkan kedalam campuran heterogen.Campuran koloid pada umumnya bersifat
stabil dan tidak disaring.Ukuran partikel koloid terletak antara 1-100nm,
berada diantara larutan dan larutan kasar atau suspense, sehingga masih cukup
kecil untuk menembus kertas saring biasa, cukup besar untuk menembus membrane
atau filter ultra. (Estien Yazid, 2005)
Koloid umumnya keruh tetapi stabil(tidak memisah). Koloid dapat
dibedakan dari larutan berdasarkan sifatnya tehadap cahaya.Larutan bersifat
tranparan, sehingga berkas cahaya yang melalui larutan tidak dapat diamati dari
samping (dari arah yang tegak lurus dengan arah berkas cahaya).Sedangkan koloid
menhamburkan cahaya, sehingga berkas cahaya yang melalui kooid dapat dilihat
dari samping.Contoh koloid yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah santan, air sabun, dan cat.
3.
Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen.Antar
komponennya masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa
menggunakan mikroskop.Setelah suspense biasanya dimasukan untuk campuran
heterogen dari suatu zat padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak
stabil zat suspensi lamat laun akan terpisah karena gravitasi (mengalami sedimentasi).
Suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan.Diameter partikel suspensi adalah
lebih dari 100nm.Contoh campuran suspensi adalah campuran terigu atau kapur
dengan air. (Chang Raymond. 2005)
B.Metode
Pemisahan Campuran
Pengertian Metoda
Pemisahan
Metoda pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk
memiahkan atau memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu baha,baik dalam skala laboratorium
maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari
suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui
keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahap proses
pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode
pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
1.
Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan
sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas
untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
2.
Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan
kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan
tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang
diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.
Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan
kompleks.
Keadaan zat yang
diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk menghindari
kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau
melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
a)
Keadaan zat yang diinginkan
terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup, apakah bahan
terikat secara kimia, dan sebagainya.
b)
Kadar zat yang diinginkan terhadap
campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.
c)
Sifat khusus dari zat yang
diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas, mudah menguap,
kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.
d)
Standar kemurnian yang diinginkan.
Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%.
e)
zat pencemar dan campurannya yang
mengotori beserta sifatnya.
Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
C. Prinsip dari Pemurnian dan Pemisahan Campuran
Pemisahan dan pemurnian bertujuan untuk mendapatkan zat murni
dari suatu zat yang telah tercampur atau tercemar.Zat atau materi dapat
dipisahan dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan
sifat.Itulah yang mendasri pemisahan dan pemurniaan campuran. Berikut adalah
beberapa prinsip yang digunakan dalam proses pemisahan dan pemurnian campuran.
1.
Perbedaan ukuran partikel
Jika ukuran partikel suatu zat yang didinginkan berbeda.dengan
zat yang tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode
penyaringan (filtrasi). Untuk keperluan ini harus menggunakan penyaring dengan
ukuran yang sesuai. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan disebut
hasil penyaringan dan zat pencampurnya akan terhalang yang disebut residu.
2.
Perbedaan titik didih
Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki titik didih dapat
melekukan metode sublimasi. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
lebih dulu menguap. Jika yang diinginkan adalah zat yang memiliki ttik didih
rendah, maka selanjutnya mengembunkan uap dari zat tersebut dan mengalirkannya
ke wadah tertentu.Jika yang diinginkan adalh zat yang memiliki titik didih yang
tinggi maka cukup memanaskan campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik
didih zat yang kita cari.
3.
Perbedaan massa jenis
Suhu pengendapan zat akan memiliki kecepatan mengendapkan yang
berbeda dalam larutan yang berbeda. Zat yang memilki massa jenis lebih besar
dari pada pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung
satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, maka daapt
dilakukan pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi.Tapi jika dalam
campuran tersebut terdapat lebih dari satu zat yang diinginkan, maka digunakan
metode filtrasi.
4.
Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga
menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini
diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organism.
5.
Absorbsi
Absorbsi merupakan suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu
proses penyerapan yang terjadi pada seluruh bagian permukaan.
6.
Perbedaan kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam
pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut yang dibagi menjadi dua, yaitu
pelarut polar dan pelerut non polar.Pelarut polar mudah terlarut pada pelarut
polar dan senyawa olar mudah terlarut pada pelarut non polar.Dengan hal
menggunakan perbedaan kelarutan didapatkan pemisahahn campuran dengan pelarut
tertentu.
7.
Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat
berdifusi satu sama lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik.
Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik beasr tegangan maupun kuat arusnya)
akan menarik partikel zat hasil kearah tertentu untuk memperoleh zat murni.
Metode pemisahan campuran dengan menggunakan bantuan listrik disebut
elektrodialisis. Selain itu dikenal juga istilah elektroforesis, yaitu
pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat
dilakukan dengan elektroforensis menggunakan suatu media agar yang disebut gel
agarosa.
D. Jenis-Jenis Metode Pemisahan
1.
Filtrasi
Filtrasi atau
penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode
ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar
dari pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang
dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair
kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang
tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).
Metode ini dimanfaatkan
untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat
kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi
dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring
buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang
kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
2.
Sublimasi
Sublimasi merupakan
metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair
terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim,
seperti kamfer dan iod.
3.
Kristalisasi
Kristalisasi merupakan
metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan.
Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik
beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
pendinginan.
Contoh proses
kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air
laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan
sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam
dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk
mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan
kembali).
Contoh lain adalah
pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk
diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu
tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal
ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
4.
Destilasi
Destilasi merupakan
metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori
oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar
pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode
ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan
titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah
bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan.
Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun
(kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses
ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
5.
Ekstraksi
Ekstraksi
merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang
sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut
tertentu.
6.
Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari
pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk
memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang
berwarna coklat karena terdapat kotoran.
7.
Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini
adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan
volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah
kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.
III.
Bahan:
® Kapur
( CaCO3)
® Air
suling
® Garam
dapur ( NaCl ) teknis
® NaCl
( p.a )
® HNO3
® Larutan
AgNO3
IV.
Peralatan:
® Sentrifuse
® Tabung
sentrifuse
® Corong
® Kertas
saring
® Spatula
® Kaca
arloji
® Piala
gelas
® Alat
deestilasi
V.
Cara
Kerja :
1) Sentrifugasi
Ditimbang 0.5
gram kapur ( CaCO3) dan dimasukkan kedalam gelas piala 250 ml kemudian ditambahkan air suling
sampai 50 ml. Lalu larutan dimasukkan kedalam 3 tabung sentrifuge yang berbeda dan kemudian dilakukan sentrifugsi dengan variasi waktu
1 menit, 2 menit, dan 3 menit dengan kecepatan yang sama (1000 rpm). Diamati yang terjadi.
2) Dekantasi
Dimasukkan 1 sendok kapur tulis yang sudah
dihaluskan
kedalam piala gelas 250
ml kemudan ditambahkan 50
ml air kran. Lalu diaduk dan dibiarkan hingga
terbentuk endapan / campuran yang terpisah. Sentrat ( bagian yang bening )
dipisahkan dari endapan dengan dekantasi. Diamati filtrat yang
dihasilkan.
3) Filtrasi
dan Rekristalisasi
Ditimbang 5 gram
garam dapur ( NaCl ) teknis. Dilarutkan dengan 10 ml air suling (sampai
jenuh). Larutan disaring dan filtrate garam dapur ditampung ke dalam
pinggan penguap. Lalu filtrat dipanaskan di penangas hingga air
menguap. Diamati
yang terjadi.
4) Destilasi
10 g NaCl teknis ditimbang, kemudian
dimasukkan kedalam labu didih. Ditambahkan air suling sampai 250 ml dan beberapa butir batu didih. Alat
destilasi dirangkai sedemikian rupa, sumber arus listrik dan air dinyalakan
serta diatur skala panas = 7 pada pemanas.
Lalu dilakukan proses
destilasi sampai 1/3 bagian sisa larutan hingga didapat destilat dan diuji
hasil destilat dengan Larutan AgNO3 dan HNO3. Diamati yang terjadi.
VI.
Hasil
dan
Pembahasan
No.
|
Jenis pemisahan
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1.
|
Sentrifugasi
|
Ditimbang
0.5 gram kapur ( CaCO3) dan dimasukkan kedalam gelas piala 250 ml
kemudian ditambahkan air suling sampai 50 ml. Lalu larutan dimasukkan kedalam
3 tabung sentrifuge
yang berbeda dan kemudian dilakukan
sentrifugsi dengan variasi waktu 1 menit, 2 menit, dan 3 menit dengan
kecepatan yang sama (1000 rpm).
Diamati yang terjadi.
|
Menit
pertama : endapan sedikit, larutan agak keruh.
Menit kedua : endapan lebih banyak dari tabung 1, larutan agak keruh.
Menit ketiga : endapan banyak (paling banyak diantara kedua tabung), larutan lebih
jernih.
|
2.
|
Dekantasi
|
Dimasukkan
1
sendok kapur tulis yang sudah dihaluskan kedalam piala gelas 250
ml kemudan ditambahkan 50
ml air kran. Lalu diaduk dan dibiarkan hingga
terbentuk endapan / campuran yang terpisah. Sentrat ( bagian yang bening )
dipisahkan dari endapan dengan dekantasi. Diamati filtrat yang dihasilkan.
|
Dengan dekantasi, dilanjutkan dengan penyaringan
sentrat yang dihasilkan sangat jernih.
|
3.
|
Filtrasi dan Rekristalisasi
|
Ditimbang
5 gram garam dapur ( NaCl ) teknis. Dilarutkan dengan 10
ml air suling (sampai jenuh). Larutan disaring
dan filtrate garam dapur
ditampung ke dalam pinggan penguap. Lalu filtrat
dipanaskan di penangas hingga air menguap. Diamati yang terjadi.
|
Saat dilarutkan, larutannya jenuh dan kotor, saat
disaring filtratnya jernih sedikit kekuningan, saat diuapkan terbentuk
padatan kristal putih.
|
4.
|
Destilasi
|
10 g NaCl teknis ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam labu didih. Ditambahkan air suling sampai 250 ml dan beberapa butir batu didih. Alat destilasi dirangkai sedemikian rupa, sumber arus listrik dan air
dinyalakan serta diatur skala panas = 7 pada pemanas. Lalu dilakukan proses
destilasi sampai 1/3 bagian sisa larutan hingga didapat destilat dan diuji
hasil destilat dengan Larutan AgNO3 dan HNO3. Diamati yang terjadi.
|
NaCl teknis berwarna kekuningan→ +H2O
larutan jenuh kekuningan→ didestilasi→ destilatnya tidak berwarna (air
murni), lautan NaCl pada labu didih berwarna keruh. Destilat ditambahkan AgNO3 dan HNO3 terbentuk endapan putih. Hal
ini menandakan destilat
masih mengandung ion Cl-.
|
VII.
Pembahasan :
Metode
pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan
suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan
dari suatu bahan baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan
bertujuan untuk : 1) Mendapatkan zat murni dari suatu campuran yang disebut
sebagai pemurnian 2) Untuk mengetahui keberadaan zat dalam suatu sampel
(analisa laboratorium).
Terdapat
banyak metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan
sifat pada campuran. Berbagai metode pemisahan yang dilakukan dalam praktikum
diantaranya :
1.
Dekantasi
(pengendapan)
Dekantasi
adalah pemisahan komponen-komponen campuran dengan cara diendapkan. Contohnya
pengendapan pasir yang bercampur dengan air.
2.
Filtrasi
(penyaringan)
Filtrasi
adalah pemisahan komponen-komponen campuran dengan cara menggunakan alat
penyaring. Contohnya pemisahan campuran bubuk kapur tulisdengan air menggunakan
kertas saring.
3.
Sentrifugasi
Sentrifugasi
adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk memisahkan suspensi yang
jumlahnya sedikit. Suspensi ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
difusing. Sentifugasi yang cepat menghasilkan gaya sentrifugal lebih besar
sehingga partikel tersuspensi mengendap di dasar tabung reaksi, kemudian
didekantasi.
4.
Distilasi
Distilasi
merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang
terkotori oleh zat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda.
5.
Rekristalisasi
Rekristalisasi
adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang
cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang
dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya. Larutan yang
terjadi dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan
dikristalkan dengan cara menjenuhkannya.
VIII.
Kesimpulan
ü Metode pemisahan secara sentrifugasi, semakin lama waktu
larutan disentifuge , endapan yang dihasilkan semakin banyak dan larutan
semakin jernih.
ü Sedangkan metode pemisahan secara dekantasi lebih cocok
untuk sampel yang heterogen dan larutan yang dipisahkan lebih jernih setelah
disaring.
ü Filtrasi merupakan pemisahan larutan menggunakan
penyaringan dengan ukuran tertentu, sedangkan rekristalisasi merupakan
pemurnian garam.
ü Destilasi merupakan pemurnian larutan berdasarkan titik
didih. Saat diuji dengan HNO3 dan AgNO3 diperoleh endapan
putih, artinya destilat yang dihasilkan tidak murni (mengandung Cl-)
IX.
Daftar Pustaka
·
Harvey
David. 2000. Modern Analytical Chemistry.
New York : Mc Graw-Hill Comp
·
Vogel.
1985. Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif Makro dan Semi Makro Edisi V,
diterjemahkan oleh : Setiono dan Pudjaatmaka. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka
Tag : teknik pemisahan campuran, teknik pemisahan yang didasari pada konstanta solubility product adalah, teknik pemisahan campuran secara sederhana, teknik pemisahan kromatografi, teknik pemisahan minyak bumi, teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada sifat kimia adalah, teknik pemisahan campuran yang memanfaatkan perbedaan ukuran partikel komponen campuran adalah, teknik pemisahan kimia, teknik pemisahan lemak, teknik pemisahan berdasarkan pada sifat permukaan zat yang hidrofilik atau hidrofobik adalah, teknik pemisahan adalah, teknik pemisahan asam amino, teknik pemisahan albumin dan globulin, teknik pemisahan asam amino dan protein, teknik pemisahan air dan garam, teknik pemisahan alkohol dan air, teknik pemisahan analisis kimia, teknik pemisahan analisis, teknik analisa pemisahan, teknik pemisahan dalam analisis kimia, teknik pemisahan biaya campuran, teknik pemisahan biaya tetap dan variabel, teknik pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel, teknik pemisahan biaya semi variabel, teknik pemisahan bijih logam, teknik pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia, teknik pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika, teknik pemisahan minyak bumi dan bensin, teknik pemisahan campuran filtrasi, teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih adalah, teknik pemisahan campuran pdf, teknik pemisahan campuran homogen dan heterogen, teknik pemisahan campuran sentrifugasi, teknik pemisahan campuran ekstraksi, teknik pemisahan dan pemurnian, teknik pemisahan dan ekstraksi dalam analisis sediaan obat, teknik pemisahan dna, teknik pemisahan dna dan rna, teknik pemisahan destilasi, teknik pemisahan dan analisis zat, teknik pemisahan dan analisis campuran, teknik pemisahan dialisis, teknik pemisahan dalam kimia, teknik pemisahan ekstraksi, teknik pemisahan emas, teknik pemisahan elektroforesis, teknik pemisahan evaporasi, teknik pemisahan endapan, teknik pemisahan enzim, teknik pemisahan emas dari batuan, teknik ekstraksi pemisahan dan pemurnian senyawa, teknik pemisahan komponen ekstrak purwoceng secara kromatografi lapis tipis, teknik pemisahan filtrasi, teknik pemisahan fraksi minyak bumi, teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, teknik pemisahan flotasi, teknik pemisahan fraksi, teknik pemisahan fraksi minyak, teknik pemisahan secara fisika, contoh teknik pemisahan filtrasi, dasar teknik pemisahan fraksi fraksi minyak bumi, teknik pemisahan garam dari air laut, teknik pemisahan garam, teknik pemisahan protein dengan filtrasi gel, teknik pemisahan hplc, teknik pemisahan heterogen, teknik pemisahan campuran heterogen, teknik pemisahan campuran homogen, teknik pemisahan untuk campuran heterogen adalah, teknik pemisahan isolat, teknik pemisahan isolasi, teknik pemisahan pertukaran ion, jurnal teknik pemisahan dan ekstraksi dalam analisis sediaan obat, jurnal teknik pemisahan, jelaskan teknik pemisahan campuran dengan metode destilasi, jurnal teknik pemisahan pdf, jurnal teknik pemisahan kimia, teknik pemisahan kromatografi kertas, teknik pemisahan kimia ppt, teknik pemisahan kromatografi kolom, teknik pemisahan kristalisasi, teknik pemisahan komponen campuran, teknik pemisahan kromatografi lapis tipis, teknik pemisahan koloid, teknik pemisahan larutan, teknik pemisahan logam, teknik pemisahan logam-logam dari bijihnya disebut, laporan teknik pemisahan, teknik pemisahan dan penentuan titik lebur, laporan teknik pemisahan ekstraksi, laporan teknik pemisahan kromatografi kertas, teknik pemisahan makromolekul, teknik pemisahan maserasi, teknik pemisahan minyak atsiri, teknik pemisahan membran, teknik pemisahan minyak dan air dengan gravitasi, teknik pemisahan dengan membran, teknik pemisahan protein menjadi asam amino, teknik pemisahan senyawa organik, teknik pemisahan senyawa obat, teknik pemisahan senyawa organik pdf, teknik pemisahan protein, teknik pemisahan pasir dan garam, teknik pemisahan pada alat hplc, teknik pemisahan ppt, teknik pemisahan.pdf, teknik pemisahan pasir besi, teknik pemisahan penyaringan, teknik pemisahan rekristalisasi, teknik pemisahan refluks, teknik pemisahan radioisotop, teknik pemisahan rasemat, teknik pemisahan radiokimia, teknik pemisahan campuran rasemat, teknik pemisahan senyawa, teknik pemisahan sederhana, teknik pemisahan sublimasi, teknik pemisahan senyawa kimia, teknik pemisahan sentrifugal, teknik pemisahan secara sentrifugasi, teknik pemisahan secara kimia, teknik pemisahan secara kromatografi, teknik pemisahan tepung dari suspensinya dalam air, teknik pemisahan terfraksi, teknik-teknik pemisahan campuran, teknik-teknik pemisahan, teknik-teknik pemisahan campuran kimia, teknik-teknik pemisahan dan pemurnian, teknik pemisahan yang didasari atas titik didih adalah, teknik pemisahan untuk campuran heterogen, teknik pemisahan warna untuk sablon, teknik pemisahan variabel, teknik pemisahan volatilisasi, teknik pemisahan semi variabel, teknik pemisahan warna, teknik pemisahan warna sablon, teknik pemisahan yang didasari pada konstanta solubility product, teknik pemisahan yang didasari pada sifat permukaan zat yang hidrofilik atau hidrofobik adalah, teknik pemisahan zat, teknik pemisahan zat padat, teknik pemisahan zat kimia, teknik pemisahan dan pemurnian zat, 2 teknik pemisahan campuran, 3 teknik pemisahan campuran, sebutkan dan jelaskan 3 teknik pemisahan campuran, 4 teknik pemisahan campuran, 5 teknik pemisahan campuran, 5 teknik pemisahan campuran dan contoh campurannya, 5 teknik pemisahan campuran dan contohnya, 5 teknik pemisahan campuran beserta contohnya, 5 teknik pemisahan secara fisika, 5 teknik pemisahan campuran dan contoh campurannya masing-masing 1, 5 macam teknik pemisahan campuran, 5 cara teknik pemisahan secara fisika, 7 teknik pemisahan campuran, 8 teknik pemisahan campuran