Makalah Polarografi - Kimia Analitik Instrument
Kali ini saya akan kembali membagikan Makalah Kimia Analitik Instrument yaitu Makalah Polarografi .doc
Download Disini Makalahnya lebih Rapi dan Lengkap Dengan Gambar
Note :- Cara Download Tunggu Selama 5 Detik Kemudian Klik Skip di Pojok Kanan
- Jika Link Download Buku tidak aktif lagi silahkan PM Admin di email shirosora02@gmail.com maupun difacebook facebook.com/shirosora
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan sains dan teknologi mempengaruhi perkembangan kimia analisis.
Seiring dengan perkembangan tersebut, sekarang ini telah tersedia
bermacam-macam peralatan mutakhir untuk memperoleh data kualitatif maupun kuantitatif
tentang komposisi suatu zat. Dengan alat analisis yang canggih
pekerjaan-pekerjaan analisis kimia dapat dilakukan dengan cepat, tepat, akurat
dan memerlukan cuplikan yang sedikit.
Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional
maupun yang menggunakan instrumen adalah sebagai berikut:
· Analisis gravimetri yang digunakan dalam pengukuran
berat suatu unsur atau senyawa tertentu.
· Analisis volumetri meliputi titrasi asam basa, pengendapan, pembentukan komplek, oksidasi reduksi.
· Ekstraksi, digunakan untuk memisahkan suatu komponen dari campurannya
dengan menggunakn pelarut.
· Kromatografi, digunakan untuk memisahkan suatu komponen zat berdasarkan
perbedaan migrasi komponen-komponen dalam suatu zat tersebut.
· Spektroskopi, menganalisis spesies kimia dan menelaah
interaksinya dengan radiasi elektromagnetik.
· Elektoanalisis, meliputi polarografi, potensiometri, konduktometri.
Metode polarografi merupakan
salah satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan kandungan ion-ion tertentu
di dalam suatu larutan berdasarkan prinsip
elektrolisis. Untuk lebih memahami tentang metode polarografi ini, maka penulis
akan membahas lebih mendalam tentang metode ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode polarografi?
2. Apa saja komponen-komponen sel polarografi?
3. Bagaimana prinsip kerja polarografi?
4. Bagaimana analisis kualitatif dan kuantitatif dengan
metode polarogarfi?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami metode polarografi
2. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen sel dalam metode polorografi
3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip kerja
polarografi
4. Untuk mengetahui dan memahami analisis kualitatif dan
kuantitatif dengan metode polarogarfi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Polarografi
Polarografi
merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada kurva arus tegangan yang
diperoleh secara elektrolisis. Jadi peristiwa redoks digunakan di
dalam metode ini, terutama reduksi. Ion-ion logam dan senyawa organik
yang dapat direduksi bisa ditentukan jenis
maupun konsentrasinya dengan metode ini. Selanjutnya teknik polarografi ini dijadikan
dasar bagi pengembangan metode voltametri. Atau dapat dikatakan metode polarografi merupakan sub
bagian voltametri
dengan menggunakan elektroda tetes merkuri (dropping mercury electrode, DME). Polarografi
adalah suatu teknik elektroanalisis yang memperoleh informasi dari analit
berdasarkan kurva arus-potensial {i =
f(E)}, dengan melakukan pengukuran arus listrik (i) sebagai fungsi potensial
(E) yang diberikan. Di dalam
polarografi dapat dipelajari hubungan antara konsentrasi dengan potensial dan
arus.
2.2
Komponen Polarografi
Susunan alat polarografi terdiri atas:
1. Sel
polarografi
Dalam sel polarografi terdapat
komponen-komponen sebagai berikut:
a)
Elektroda pembanding
Dalam
sel polarografi elektroda pembanding yang digunakan adalah elektroda kalomel jenuh (SCE).
b)
Elektroda indikator
Dalam hal ini elektroda yang
digunakan adalah elektroda tetes air raksa (DME). Digunakannya DME karena
elektroda ini mempunyai daerah elektroaktivitas yang luas
dan merupakan elektroda yang selalu segar permukaannya sehingga reaksi reduksi
dapat berlangsung dengan cepat. Elektroda merkuri merupakan
elektroda kerja dalam sistem polarografi, disamping 2 elektroda yang lain
yaitu elektroda pembanding (Ag/AgCe atau kolonel jenuh) dan elektroda pembantu
atau Auxiallary elektroda (Pt atau Au). Ketiga elektroda ditempatkan
dalam satu tabung yang mengandung analit. Adapun
bentuk skema elektroda tersebut adalah sebagai berikut :
c)
Pipa saluran gas N2
Pipa ini dimaksudkan untuk mengusir gas O2
yang kemungkinan terlarut dalam larutan yang sedang dianalisis.
2. Potensiostat
Potensiostat
merupakan bagian instrument yang terdiri dari rangkaian listrik yang berguna untuk menjaga potensial
dan mengatur potensial tetap pada nilai
tertentu.
Secara sederhana
3. Alat pembaca (Read out)
Read out merupakan sebuah alat
yang digunakan untuk membaca arus secara digital atau melalui computer.
Secara keseluruhan, alat polarografi dapat digambarkan
sebagai berikut :
![]() |
2.3 Prinsip Kerja Polarografi
·
Sel
elektrolisis merupakan bagian yang paling penting dari polarograf. Sel ini
dapat ditulis sebagai:
SCE // Mn+ (x M) Hg
Sel
terdiri dari 2 elektroda yaitu elektroda kalomel sebagai elektroda pembanding
dan elektroda tetes raksa (DME /
dropping mercury electrode) sebagai elektroda indikator dan pipa
saluran gas N2, semuanya dicelupkan ke
dalam larutan yang sedang dianalisis. Gas N2 dimasukkan untuk
mengusir gas O2 yang terlarut karena O2 dapat direduksi.
Pereduksian O2 terjadi dalam 2 tahap pada proses ini:
O2 + 2H++ x à H2O2
H2O2 + 2H++ x à 2H2O
Oleh karena elektroda Hg
bekerja pada pengukuran ini maka elektroda Hg disebut working
elektrode. Reaksi reduksi terjadi pada permukaan air raksa. Bila larutan
mengandung ion logam Mn+, maka semua ion logam akan
bergerak menuju permukaan tetesan Hg untuk direduksi. Ion
logam berubah menjadi
amalgam dengan Hg.
Selama reaksi reduksi
berlangsung arus akan mengalir dan jumlahnya dapat teramati, biasanya dinyatakan dalam mikroampere.
Reaksi reduksi ini berlangsung pada harga potensial tertentu, bergantung pada jenis zat/ion yang sedang
direduksi.
Selama
pengukuran berlangsung, air raksa diteteskan secara teratur dengan besar tetesan tertentu. Umumnya elektroda Hg dipakai
dalam metode polarografi karena
dengan penetesan yang teratur diperoleh permukaan elektroda yang selalu segar dan bersih sehingga reaksi reduksi
berlangsung cepat. Elektrode-elektrode platina
(Pt) dan emas (Au) juga dapat diapakai dalam metode polarografi.
·
Polarogram
Polarogram adalah kurva yang diperoleh dari
pengukuran secara polarografi yang menyatakan
hubungan antara arus (µA) dengan potensial
(volt). Contoh bentuk polarogram bisa
dilihat pada gambar berikut:
|
Pengukuran
polarografi menghasilkan
grafik (kurva) yang menyatakan hubungan
antara arus (mA) dan potensial (Volt). Sumbu horisontal diberi
nama potensial
(volt) sedangkan sumbu vertikal diberi nama arus (µA). Arus konstan yang diperoleh setelah peningkatan arus secara
tajam disebut limiting current, sedangkan arus konstan yang diperoleh sebelum
peningkatan arus secara tajam disebut residual current. Limiting current (i1) dihasilkan pada pengukuran analit, sedangkan residual current
dihasilkan pada pengukuran larutan blangko sebelum analit ditambahakan.
Perbedaan antara limiting current dengan residual curent disebut
arus difusi, id . Harga
potensial ketika arus mulai meningkat disebut potensial penguraian (decomposisting
potensial).
Analisa kualitatif dalam polarografi didasarkan pada potensial
setengah gelombang (E1/2). Sedangkan analisa
kuantitatif menggunakan besarnya arus
difusi. Dari kurva tersebut
di atas ada beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu:
1.
Potensial penguraian (potensial
dekomposisi) adalah potensial dimana terjadi
peningkatan arus yang tajam
2.
Arus limit (il) adalah arus konstan yang
diperoleh setelah terjadi peningkatan
arus secara tajam. Arus ini diperoleh pada saat pengukuran analit.
3.
Arus residu (ir )
adalah arus konstan yang diperoleh sebelum terjadipeningkatan arus yang
tajam. Arus ini diperoleh pada saat pengukuran blanko.
4.
Arus difusi
(id)
diperoleh dari selisih antara arus limit dengan arus residu, jadi id = i1- ir . Arus difusi
bergantung pada konsentrasi zat yang direduksi, oleh
karena itu penting untuk analisa secara kuantitatif (persamaan Ilkovic).
5.
Potensial setengah gelombang
(E1/2) adalah harga potensial pada setengah arus difusi (id1/2). Potensial setengah gelombang
tergantung pada jenis zat yang
direduksi, oleh karena itu penting untuk analisis kualitatif.
Pada
polarogram jumlah gelombang arus sesuai dengan jumlah zat yang dapat direduksi.
Jadi dalam satu polarogram dapat ditentukan konsentrasi beberapa zat dalam
waktu bersamaan.
Telah
disinggung sebelumnya bahwa nilai E1/2 adalah penting untuk analisis kualitatif. Hal ini
karena nilai E1/2 adalah khas untuk untuk suatu ion pada kondisi
tertentu. Nilai E1/2 tidak tergantung pada konsentrasi ion yang diteliti,
asal kondisi larutan tetap. Nilai E1/2 berbagai
ion dapat ditemui pada literatur, yaitu nilai E1/2 terhadap elektroda kalomel jenuh. Karena nilai E1/2 merupakan besaran yang spesifik, dengan jalan
menetapkan nilai E1/2 pada polarogram dan membandingkannya dengan niai yang
terdapat pada literature, maka pada prinsipnya akan dapat diketahui jenis ion
dalam larutan yang diperiksa (analisis kualitatif).
Ada
beberapa peristiwa yang menyebabkan timbulnya arus, diantaranya adalah
peristiwa mekanik, difusi dan elektrostatik. Pada polarografi, arus yang diinginkan
adalah arus yang berasal dari peristiwa difusi. Oleh karena itu, arus lain yang
timbul harus dihilangkan. Caranya dengan menghindari terjadinya goncangan untuk
arus yang timbul karena peristiwa mekanik dan menambah suatu elektrolit
tertentu untuk menghindari timbulnya arus karena peristiwa elektrostatik.
·
Prinsip
Dasar Hubungan Arus dan Konsentrasi
Apabila elektroda elektroda pada sel polarografi tersebut bekerja ,
maka reaksi reduksi akan terjadi pada permukaan air raksa. Oleh Karena itu
untuk larutan yang mengandung ion logam Mn+ akan direduksi
pada permukaan tetes air raksa (Hg) sesuai reaksi. Dengan notasi sel adalah: SCE // Mn+(x
M) / Hg
Selama reaksi berlangsung dengan potensial tertentu, yang dapat diamati
adalah arus yang mengalir (µA) dan air raksa yang akan menetes dengan besaran tetes tertentu. Seorang ahli kimia yang bernama Ilkovic telah mempelajari perilaku tetes air raksa yang dikenal dengan
persamaan Ilkovic , yaitu:
Id = 607 . n . D1/2. m2/3. t1/6. C
Dimana: Id= arus difusi (µA)
607 = koefisien
persamaan Ilkovic
n = jumlaah electron yang terlibat
D = koefisien difusi
m = kecepatan mengalir Hg( mg/dt)
t = waktu yang diperlukan
untuk setiap tetesan (dt)
C = konsentrasi (mol/l)
Dari persamaan diatas dapat dilihat adanya hubungan yang linier antara arus difusi dengan
konsentrasi, oleh karena itu
polarografi berguna adalam analisis kualitatif.
Perpindahan materi yang berlangsung di dalam
larutan pada umumnya dapat terjadi dengan 3 cara:
1.
Perpindahan secara migrasi.
Materi
yang bermuatan karena
adanya gaya tarik menarik elektrostatik, maka
materi bermuatan bergerak menuju kutub dengan muatan yakni kation-kation menuju
katoda dan anion-anion menuju anoda.
2.
Perpindahan secara difusi.
Partikel-partikel
mengalir dari daerah yang lebih rapat (pekat) menuju daerah yang lebih
renggang.
3.
Perpindahan
secara konveksi
Pengaruh temperatur dan goyangan atau
pengadukan menyebabkan partikel berpindah dari tempat satu ke tempat lain.
Dari ketiga jenis perpindahan tersebut menyebabkan laju
perpindahan massa yang berimplikasi pada besarnya arus total (itot) yang terjadi :
it = im+ id+ ik dimana
: it = arus total
im = arus
migrasi
id = arus difusi
ik = arus konveksi
Dalam
polarografi, diusahakan agar arus yang terukur adalah semata-mata
berasal dari arus difusi saja, maka im dan ik harus
dihilangkan atau diperkecil. Arus konveksi
dapat dikurangi dengan cara melakukan percobaan tanpa pengadukan dan arus migrasi dikurangi atau
ditekan dengan penggunakan elektrolit pendukung.
·
Prinsip Dasar Hubungan
Arus-Potensial
Bila
polarografi bekerja, maka reaksi yang terjadi pada pemukaan elektroda adalah
Bila
reaksi reversible maka pada suhu 250C, besarnya potensial tetes air raksa adalah
Dengan : Ed.e = potensial
elektroda tetes air raksa
E1/2 = potensial setengah
gelombang
i = arus yang sesuai dengan kecepatan difusi
id = arus difusi
2.4 Analisis Kuantitatif
Analisis
kuantitatif ini dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain:
· Kurva Kalibrasi
Pada cara kurva kalibrasi, dibuat kurva kalibrasi dengan jalan melakukan
pengukuran secara polarografi terhadap sejumlah larutan yang diketahui
konsentrasinya kemudian dibuat kurva antara id vs C.
Pada kondisi yang sama diukur larutan cuplikan sehingga konsentrasi cuplikan
dapat diketahui dari id yang diperoleh yang kemudian di plotkan pada
kurva kalibrasi.
·
Penambahan Standar
Pada cara penambahan standar, larutan cuplikan dengan volume V1 diukur arus
difusinya dan diperoleh arus sebesar id1. Larutan standar dengan konsentrasi Cs ditambahkan
ke dalam cuplikan dengan volume V2 dan memberikan arus
sebesar id2. Bila konsentrasi cuplikan sama dengan Cx
maka:
·
Titrasi Voltametri atau Titrasi Amperometer
Pada
titrasi amperemeter diperoleh kurva antara id (µA) dengan volume titran (ml). Dari kurva tersebut
dapat digunakan untuk menentukan titik ekivalen bila
salah satu
|
|||
![]() |
|||
atau
kedua pereaksi dapat direduksi pada permukaan elektroda dengan potensial
tertentu. Contoh kurva amperemeter:
![]() |

2.5 Hal-Hal
Pendukung pada Polarografi
1.
Pelarut dan elektrolit pendukung
Elektrolit pendukung
berfungsi untuk menekan arus migrasi, mengontrol potensial
agar tahanan larutan
dikurangi serta menjaga kekuatan ion total yang konstan.
Polarografi dapat dilakukan pada fase air dan
fase organik. Pada
fase air biasanya digunakan elektrolit pendukung garam-garam seperti KCl,
KNO3, NH4Cl dan NH4NO3. Pada polarografi dengan fase organik (seperti :
asetonitril, propilen karbonat, dimetil
formamid, dimetil sulfoksid dan alkohol) biasanya dipakai elektrolit pendukung garam
tetra alkil amonium. Sedangkan buffer (seperti asetat, fostat ataupun
sitrat) digunakan apabila pH larutan sangat perlu untuk dikontrol.
2.
Pengusir Oksigen
Oksigen
dapat mengalami reduksi dalam dua tahap, yaitu
O2+
2H++ x à H2O2 E = -0,1 Volt
H2O2+
2H++ x à2H2O E = -0,9 Volt
Apabila polarografi
digunakan untuk analisis spesi zat yang mempunyai nilai potensial
reduksi sekitar ± 0,1 Volt
dan ± 0,9
Volt, maka adanya oksigen akan mengganggu pengukuran. Oleh sebab itu diperlukan zat
pengusir gas oksigen. Umumnya untuk kasus ini
digunakan gas nitrogen untuk mengusir gas oksigen.
Tag : polarografi pdf, polarografi ppt, polarografi dengan pengadukan, polarografia stałoprądowa, polarografi adalah, polarografi dan potensiometri, definisi polarografi, perbedaan polarografi dan voltametri, prinsip dasar polarografi, polarografi deney yorumu, polarografi deney, polarografi deneyi raporu, polarografi ne demek, elektroda polarografi, polarografia e voltametria, tecniche potenziometriche e polarografiche, polarografia e tecnicas correlatas, polarografia e voltammetria, o que e polarografia, fungsi polarografi, instrumen polarografi, apa itu polarografi, polarografia i woltamperometria, voltametrija i polarografija, jurnal polarografi, makalah jurnal polarografi, jenis polarografi, kurva polarografi, prinsip kerja polarografi, cara kerja polarografi, laporan polarografi, metode polarografi adalah, materi polarografi, jurnal metode polarografi, pengertian metode polarografi, voltametri ve polarografi nedir, pengertian polarografi, perhitungan polarografi, jurnal polarografi pdf, laporan praktikum polarografi, rumus polarografi, contoh soal polarografi, teknik polarografi, makalah tentang polarografi, jurnal tentang polarografi, voltametri ve polarografi uygulama alanları, tipovi elektroda u polarografiji, polarografia v praxi, elektrody w polarografii, prądy w polarografii, voltametria polarografia



