Makalah Ikatan Kimia doc
Note :
- Cara Download Tunggu Selama 5 Detik Kemudian Klik Skip di Pojok Kanan
- Jika Link Download Buku tidak aktif lagi silahkan PM Admin di email shirosora02@gmail.com maupun difacebook facebook.com/shirosora
Dengan
mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari senyawa
yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus
disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui
dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya
adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O
adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H
mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua,
sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O.
Tag : ikatan kimia pdf ikatan kimia kelas x ikatan kimia ppt ikatan kimia melingkar ikatan kimia dan bentuk molekul ikatan kimia dan contohnya ikatan kimia antar unsur terjadi karena setiap unsur mempunyai ikatan kimia kovalen ikatan kimia yang terdapat dalam molekul basa alkali ikatan kimia kelas x ppt ikatan kimia adalah ikatan kimia antar unsur disusun karena setiap unsur mempunyai ikatan kimia antar atom ikatan kimia air ikatan kimia aturan oktet ikatan kimia asam sulfat ikatan kimia academia ikatan kimia antar atom dan antar molekul ikatan kimia antar unsur terbentuk karena setiap unsur mempunyai ikatan kimia bentuk molekul ikatan kimia beserta contohnya ikatan kimia bab 3 ikatan kimia bcl3 ikatan kimia bf3 ikatan kimia becl2 ikatan kimia beserta contoh ikatan kimia berhubungan dengan tekstil ikatan kimia bab 2
Download Disini Makalahnya lebih Rapi dan Lengkap Dengan Gambar
Note :- Cara Download Tunggu Selama 5 Detik Kemudian Klik Skip di Pojok Kanan
- Jika Link Download Buku tidak aktif lagi silahkan PM Admin di email shirosora02@gmail.com maupun difacebook facebook.com/shirosora
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem
periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam tabel. Jumlah
unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118 unsur. Jumlah
unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini disebabkan karena
atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain membentuk
substansi baru yang disebut dengan senyawa. Bila dua atau lebih atom-atom
berikatan dan membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa yang unik yaitu
memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dari sifat asalnya (sifat
dari unsur-unsur sebelum bereaksi).
Ada
beberapa hal yang kita dapat perhatikan, yaitu terdapat banyak contoh penerapan
unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya contohnya adalah
air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar kebutuhan
pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk menjaga DNA
dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga
keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa H2O.
Air tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen. Tanpa kita sadari bahwa
kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi dari unsur-unsur yang berikatan,
yang kemudian membentuk senyawa. Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita kritisi
adalah bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk
senyawa. Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari
senyawa kimia.
Senyawa
kimia terbentuk dari dua atau lebih atom yang bergabung atau berikatan satu
sama lain. Penggabungan ini akan menghasilkan molekul atau senyawa yang
sederhana atau kompleks. Atom-atom tersebut terikat satu sama lain dalam senyawa
akibat adanya gaya ikatan kimia. Munculnya teori tentang ikatan kimia
disebabkan oleh keberadaan golongan unsur gas mulia yaitu pada golongan VIIIA
pada sistem periodik. Golongan unsur gas mulia memperlihatkan kecenderungan
yang sangat kecil untuk membentuk senyawa kimia, hal ini disebabkan karena
unsur gas mulia bersifat stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur lain
membentuk senyawa dan memiliki elektron valensi oktet dan duplet. Kebanyakan
unsur-unsur di alam ada dalam bentuk senyawanya, bukan sebagai unsur bebas
seperti unsur gas mulia. Hal ini memperlihatkan adanya kecenderungan dari
atom-atom yang relatif tidak stabil membentuk senyawa yang lebih stabil
dibandingkan dengan atom unsur bebasnya.
Oleh
karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan mempelajari
tentang ikatan kimia. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan
pernah lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan ikatan kimia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang pengertian dari ikatan kimia?
2. Apa
sajakah jenis-jenis ikatan kimia?
3. Bagaimanakah
proses terbentuknya ikatan kimia?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui dan memahami pengertian dari ikatan kimia.
2. Untuk
mengetahui seluruh jenis-jenis ikatan kimia.
3. Untuk
mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia.
BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara
atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga
keadaannya menjadi lebih stabil. Dua atom atau lebih
dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi karena
penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan
aturan oktet.
2.2 Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Ikatan
kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa
diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
2.2.1 Ikatan Primer
Ikatan
primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar.
Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1. Ikatan
ion
Ada
beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
-
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi
akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif dan ion negatif.
-
Ikatan ion terjadi antara unsur logam
dengan unsur nonlogam.
-
Ikatan ion terjadi karena adanya serah
terima elektron dari satu atom ke atom yang lain.
-
Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya
bila menyangkut ion bervalensi ganda.
Ciri-ciri
senyawa ionik:
-
Mempunyai titik didih dan titik leleh
tinggi.
-
Gaya tarik menarik antarpartikel sangat
kuat.
-
Tidak dapat menghantarkan listrik karena
ion-ion yang berada dalam kristal sulit bergerak.
Contoh
Pembentukan Ikatan Ion
Natrium tergolong unsur logam dengan
energi ionisasi yang relatif rendah. Artinya mudah melepas elektron. Di lain
pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif
besar. Artinya klorin mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron.
Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan
natrium. Natrium berubah menjadi ion positif (Na+), sedangkan klorin
berubah menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami
tarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.
Gambar 1.1
Dari kasus tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena adanya suatu gaya elektrostatis
dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika
antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup
besar. Satu unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya
mudah lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur
yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan
golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah unsur
logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam umumnya berikatan ion
dalam senyawanya.
Rumus
Kimia Senyawa Ion
Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium
akan melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi,
setiap 1 atom klorin membutuhkan 1 atom natrium. Akan tetapi, tidak bisa
diartikan bahwa satu ion Na+ hanya terikat pada satu ion Cl-.
Dalam kristal NaCl, setiap atom Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-
dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu
struktur tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris,
menyatakan bahwa perbandingan ion Na+ dan Cl- adalah 1:1.
2. Ikatan
kovalen
Ada
beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:
-
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang
sangat kuat dimana gaya antar atomnya ditimbulkan dari penggunaan bersama
elektron.
-
Ikatan kovalen terjadi antara unsur
nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai perbedaan elektronegatifitas
yang kecil.
-
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian
bersama elektron-elektron oleh dua atom.
-
Ikatan kovalen terjadi antara unsur
nonlogam dengan unsur nonlogam.
Contoh
Pembentukan Ikatan Kovalen
Pembentukan ikatan dalam molekul H2
tidak melalui pelepasan dan penyerapan elektron. Sebagai unsur nonlogam,
atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik elektron yang cukup besar. Oleh karena
peasangan elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang
berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk
dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud dengan
ikatan kovalen.
Gambar
1.2
Rumus
Kimia Senyawa Kovalen
Gambar
1.3
Struktur
Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen
Struktur Lewis adalah diagram yang
menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis
digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Cara
atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus bangun
atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan
elektron ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan sepotong garis.
Rumus Molekul
|
Rumus Lewis
|
Rumus Bangun (Rumus Struktur)
|
H2
|
H : H
|
H - H
|
HCl
|
H Cl
|
H - Cl
|
H2O
|
H O
H
|
H – O
H
|
Tabel 1.1
Ikatan
kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen
koordinasi.
a. Kovalen
polar
Senyawa kovalen dikatakan
polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan
demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi pengutuban
muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan
Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai
momen dipol.
b. Kovalen
non polar
Senyawa kovalen
dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen tidak
terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan
kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah
atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom
unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0
(nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Kovalen
Polar
|
Kovalen
Non Polar
|
Larut
dalam air
|
|
Memiliki
pasangan elektron bebas
|
Tidak
memiliki pasangan elektron bebas
|
Berakhir
ganjil, kecuali BX3 dan PX5
|
Berakhiran
genap
|
Contoh:
NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5,
Cl2O5
|
Contoh:
F2, Cl2, Br2, I2, O2,
H2, N2, CH4, SF6, PCl5,
BCl3
|
Tabel 1.2
c. Kovalen
koordinasi
Ikatan
kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian bersama
elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang lainnya
tidak menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang
memiliki Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Contoh
ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan
boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3.
Atom N dalam NH3 sudah memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang
elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3 sudah memasangkan
semua elektron valensinya, namun belum memenuhi kaidah oktet. Dalam hal ini,
atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan
dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N.
3. Ikatan
Logam
Ada
beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:
-
Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama
yang menyatukan atom-atom logam.
-
Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana
gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan elektron bersama-sama tetapi
tanpa memiliki arah yang tertentu.
-
Ikatan logam merupakan akibat dari
adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan muatan negatif dari elektron
yang bergerak bebas.
Ikatan
logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui
bahwa unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar
atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron valensi
dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas,
menyebabkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut
juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang mengalami delokalisasi
tersebut membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya.
Perbedaan
mendasar dan hal-hal lainnya mengenaik ikatan ionik, kovalen, dan kovalen
koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini:
Perbedaan
|
Ion
|
Kovalen
|
Kovalen Koordinasi
|
Proses Pembentukan
|
Serah terima elektron antar atom
|
Penggunaan bersama pasangan elektron
dimana tiap atom menyumbang elektron.
X + Y a X : Y
|
Penggunaan bersama pasangan elektron
yang hanya berasal dari salah satu atom.
X + Y a X : Y
|
Atom yang terlibat
|
Logam + Nonlogam
|
Nonlogam + Nonlogam
|
Nonlogam + Nonlogam
|
Titik leleh dan titik didih
|
Tinggi
|
Rendah (kecuali pada padatan kovalen
seperti intan)
|
Rendah
|
Kelarutan
|
Larut dalam air namun sukar larut
dalam pelarut organik seperti aseton, alkhohol, eter dan Benzena.
|
Sukar larut dalam air namun larut
dalam pelarut organik.
|
Sukar larut dalam air namun larut
dalam pelarut organik.
|
Daya Hantar Listrik
|
Lelehan dan larutannya mengantarkan
listrik
|
Tidak dapat menghantarkan listrik
(namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan listrik)
|
Tidak dapat menghantarkan listrik
(namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan listrik)
|
Contoh
|
NaCl, LiF, CaO, CaBr2, AlCl3
|
HF, H2O, PCl3,
BCl3, CO2
|
NH4+, SO4-2,
POCl3, H3NBF3, SO3
|
Tabel
1.3
2.2.2 Ikatan Sekunder (Gaya Tarik
Antarmolekul)
Ikatan
sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol
atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah
antara bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat
bahwa gaya tarik antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti
titik leleh dan titik didih. Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin
sulit untuk memutuskannya, sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik leleh
maupun titik didih suatu senyawa.
1. Gaya
London / Gaya Dispersi
Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik
menarik antara molekul-molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang
ilmuwan Jerman mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut
gaya London. Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam
orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan
suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat,
membentuk dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol
sesaat karena dipol ini dapat berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol
sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas molekul di sekitarnya sehingga
membentuk suatu dipol terimbas.
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat
yng molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh
dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya
relatif kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya
berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen (H2),
nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti helium
(He), dan sebagainya.
Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa
faktor, antara lain kerumitan molekul dan ukuran molekul.
a.
Kerumitan Molekul
•Lebih
banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana, sehingga
Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana.
•Makin
besar Mr makin kuat Gaya London.
b. Ukuran Molekul
•Molekul
yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran
kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London
besar.
•Dalam
satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya
londonnya juga semakin besar.
2. Ikatan
Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat
dalam senyawa hidrogen yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin
(F), oksigen (O), dan nitrogen (N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3.
Hal ini tercermin dari titik didih yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa tersebut
dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis.
Kekuatan ikatan
hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom
dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan
hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen
memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya,
semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi
dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan
hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki
ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya)
sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.
Gambar
1.4
Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air,
dimana muatan parsial positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu
molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul.
Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut
ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti molekul H2O
dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar
molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O,
ikatan yang semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul.
3. Ikatan
/ Gaya Van Der Waals
Gaya-gaya
antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa
dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas,
semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk
melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam
suatu zat berikut.
-
Istilah gaya London atau gaya dispersi
digunakan, jika gaya antarmolekul itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang
nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen.
-
Istilah gaya van der Waals digunakan
untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain gaya dipersi, misalnya hidrogen
klorida dan aseton.
2.3 Geometri
Molekul
Geometri
molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Molekul
diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri linear
atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau
piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula
geometrinya.
Geometri
molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian, molekul-molekul
sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan pemahaman tentang struktur
elektron dalam molekul.
2.3.1 Teori Domain Elektron
Teori
domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul berdasarkan
tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron
berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini pada
atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
a. Satu
pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap
tiga, merupakan satu domain.
b. Satu
pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.
No.
|
Senyawa
|
Rumus Lewis
|
Atom Pusat
|
Jumlah Domain Elektron
|
|
PEI
|
PEB
|
||||
1.
|
H2O
|
H O H
|
2
|
2
|
4
|
2.
|
CO2
|
O C O
|
2
|
0
|
2
|
3
|
SO2
|
O S O
|
2
|
1
|
3
|
Tabel
1.4
2.3.1 Prinsip Dasar Teori Domain
Elektron
1.
Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak,
sehingga domain elektron akan
mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga tolak-menolak di
antaranya menjadi minimum.
2.
Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada
pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya
terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.
DAFTAR PUSTAKA
Rufaida, Anis Dyah., Wulandari, Erna Tri, dan Waldjinah. 2013.
Detik-detik Ujian Nasional Kimia Tahun Pelajaran 2013/2014. Klaten: Intan
Pariwara.
Saidah, Aas, dan Purba, Michael. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi
dan Rekayasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Syarifudin. 2008. Inti Sari Kimia untuk SMA. Tangerang: Scientific
Press.
http://kmplnmakalah.blogspot.com/2012/12/ikatan-kimia.html
http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html
http://kimlemoet.wordpress.com/2013/11/10/ikatan-kimia-kelas-x/
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4315/f3.htm
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-hidrogen/
https://alkafyuone.wordpress.com/tag/gaya-london/
