Kimia Organik I Hidrokarbon
Kali ini saya akan berbagi tentang kimia organik Tentang Hidrokarbon.
Anda bisa Download disini lengkap dengan gambar dan penjelasan lebih lanjut
Silahkan Download Disini :
Kimia Organik I Hidrokarbon
NB :
Cara Download : – Selesaikan captcha buktikan bahwa Anda adalah manusia
– Kemudian tunggu Selama 3 Detik . . .
– Tekan Get Link
- Jika Link Download Buku tidak aktif lagi silahkan PM Admin di email shirosora02@gmail.com maupun difacebook facebook.com/shirosora
Anda juga bisa baca disini.
Kimia Organik Hidrokarbon
Kimia Organik merupakan cabang ilmu kimia, yang khususnya mempelajari unsur karbon beserta rantai-rantai senyawanya. Pada post kali ini Kimia Organik akan dibagi menjadi 3 post, dimulai dari Hidrokarbon, Turunan Hidrokarbon (Senyawa Karbon), dan Makromolekul.
Klasifikasi Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang hanya terdiri dari unsur hidrogen dan karbon. Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menjadi rantai terbuka dan rantai tertutup.
Rantai Terbuka/Alifatik adalah hidrokarbon yang memiliki rantai tidak bertemu antar ujungnya, baik bercabang maupun tidak bercabang.
Rantai Tertutup/Siklik adalah hidrokarbon yang memiliki rantai yang saling berhubungan antar ujungnya (membentuk lingkaran), rantai tertutup juga dapat memiliki cabang.
1. Rantai Terbuka
Rantai terbuka selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi jenuh ataupun tidak jenuh.
Hidrokarbon Jenuh adalah hidrokarbon yang tidak memiliki ikatan rangkap, seperti Alkana. Rumus umum dari Alkana adalah CnH2n+2.
Hidrokarbon Tidak Jenuh adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap, seperti Alkena (rangkap 2) yang memiliki rumus umum CnH2n dan Alkuna (rangkap 3) yang memiliki rumus umum CnH2n-2.
contoh Hidrokarbon Rantai Terbuka:
2. Rantai Tertutup
Rantai tertutup selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi Alisiklik dan Aromatik.
Hidrokarbon Alisiklik adalah rantai tertutup yang tidak memiliki ikatan rangkap, atau hanya memiliki satu jenis ikatan rangkap. Senyawa alisiklik dapat diklasifikasikan menjadi Sikloalkana (tidak memiliki ikatan rangkap) dengan rumus umum CnH2n. Serta Sikloalkena (rangkap 2) dengan rumus umum CnH2n-2.
Hidrokarbon Aromatik adalah rantai tertutup yang umumnya berbentuk cincin segi enam (terkadang dapat berbentuk segi lima) yang memiliki ikatan tunggal dan rangkap 2 secara selang-seling. Hidrokarbon aromatik dinamakan demikian karena sebagian besar senyawanya memiliki aroma khusus. Hidrokarbon Aromatik sederhana dapat dibagi menjadi Benzena (satu cincin, C6H6), Naftalena (dua cincin, C10H8), Antrasena (tiga cincin, C14H10).
contoh Hidrokarbon Rantai Tertutup:
Tata Nama Hidrokarbon
Setiap karbon memiliki
nama yang berbeda-beda, berbeda nama akan berbeda struktur molekul, sifat, dan
fungsinya. Untuk mengeneralkan nama-nama senyawa hidrokarbon, maka IUPAC (International
Union in Pure and Applied Chemistry) menyusun aturan-aturan tertentu
dalam penamaan hidrokarbon.
Peraturan itu adalah:
- Nama senyawa dan Rantai utama diambil dari rantai
karbon terpanjang
- Rantai karbon selebihnya dianggap sebagai cabang dan
dinamakan sesuai tata nama gugus alkil.
- Prioritas penomoran adalah dari Gugus fungsi, lalu
Ikatan Rangkap, lalu Cabang.
- Bila ada cabang dengan nama yang sama maka diberi
awalan "di-, tri-, tetra-, penta-, dsb"
- Nama-nama Gugus fungsi dan cabang diurutkan berdasarkan
alfabet.
Setiap senyawa
memiliki nama berdasarkan banyaknya atom karbon pada rantai utama, nama-nama
itu adalah:
contoh 1:
contoh 2:
contoh 3:
Keisomeran Hidrokarbon
Isomer adalah suatu
senyawa yang memiliki rumus molekul sama namun memiliki rumus struktur/rumus
bangun yang berbeda. Isomer dapat dibagi atas Isomer Rangka/Rantai, Isomer Posisi, Isomer Fungsi, Isomer Ruang/Cistrans, dan Isomer Optik.
Senyawa Hidrokarbon hanya dapat dibedakan berdasarkan Isomer Rangka, Posisi, dan Ruang. Karena senyawa Hidrokarbon tidak ada yang memiliki Gugus Fungsi. Walaupun sebenarnya Senyawa Hidrokarbon bisa saja memiliki Isomer Optik, namun tidak dipelajari untuk saat ini.
1. Isomer Rangka/Rantai
Isomer Rangka adalah bentuk isomer yang paling umum, yaitu perbedaan pada jumlah atom di rantai utama.
contoh:
n-butana dengan isobutana (2-metilpropana)
3-metiloktana dengan 3,3-dimetiloktana
2. Isomer Posisi
Pada isomer posisi, letak Cabang, Ikatan Rangkap, atau Gugus Fungsi berbeda walaupun Rantai utamanya bisa saja sama.
contoh:
3-metiloktana dengan 4-metiloktana
1-Butena dengan 2-Butena
Senyawa Hidrokarbon hanya dapat dibedakan berdasarkan Isomer Rangka, Posisi, dan Ruang. Karena senyawa Hidrokarbon tidak ada yang memiliki Gugus Fungsi. Walaupun sebenarnya Senyawa Hidrokarbon bisa saja memiliki Isomer Optik, namun tidak dipelajari untuk saat ini.
1. Isomer Rangka/Rantai
Isomer Rangka adalah bentuk isomer yang paling umum, yaitu perbedaan pada jumlah atom di rantai utama.
contoh:
n-butana dengan isobutana (2-metilpropana)
3-metiloktana dengan 3,3-dimetiloktana
2. Isomer Posisi
Pada isomer posisi, letak Cabang, Ikatan Rangkap, atau Gugus Fungsi berbeda walaupun Rantai utamanya bisa saja sama.
contoh:
3-metiloktana dengan 4-metiloktana
1-Butena dengan 2-Butena
3. Isomer Ruang/Cistrans
Isomer ruang adalah perbedaan posisi cabang atau Gugus Fungsi pada Bidang/Ruang. Terjadi pada senyawa-senyawa Alkena. Bila dua gugus fungsi/cabang yang sama jenisnya bersebelahan, maka dinamakan Isomer Cis, sementara bila gugus fungsi/cabang yang sama jenisnya bersebrangan, maka dinamakan Isomer Trans.
contoh:
REAKSI-REAKSI SENYAWA HIDROKARBON
Alkana hanya mengandung
ikatan tunggal karbon-karbon, dinamakan pula hidrokarbon jenuh. Empat ikatan
pada setiap karbon dalam alkana tersusun dalam tetrahedron beratauran; sudut
antara dua ikatan ialah 109.50. pada suhu kamar, gugus yang melekat
pada ikatan tunggal pada alkana rantai lurus barotasi bebas pada ikatan
tunggal.
Alkena mangandung satu
atau lebih ikatan ganda dua karbon-karbon; dinamakan pula hidrokarbon tak
jenuh. Dua ikatan yang muncul dari setiap karbon pada ikatan ganda dua
karbon-karbon membentuk sudut 1200. alkena mempunyai ikatan isomer
geometri yaitu cis dan trans. Isomer geometri cis
dan trans didasarkan pada pada gugus subtituen pada setiap karbon ppengemban
ikatan ganda dua, jika keduanya pada posisi yang sama dari ikatan ganda dua
dinamakn cis, dan bila keduanya pada posisi yang berbeda disebut trans.
Alkuna mengandung ikatan
ganda tiga karbon-karbon; tergolong hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang
timbul dari sepasang karbon berikan ganda tiga mambuat sudut 1800.
jadi, etuna (C2H2) adalah alkuna paling sederhana.
Reaksi senyawa hidrokarbon pada umumnya merupakan pemutusan dan
pembentukan ikatan kovalen . Ada beberapa jenis reaksi senyawa hidrokarbon ,
diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi,oksidasi dan eliminasi.
1. Reaksi Subtitusi
Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam
suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi
umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal),
tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh.
Contoh:
Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)
Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)
2. Reaksi Adisi
Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap duaatau rangkap tiga, senyawa alkena atau senyawa alkuna, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain,
Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan
rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi
ikatan tunggal.
Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H-nya (“yang kaya semakin kaya”).
Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H-nya (“yang kaya semakin kaya”).
Jadi, dapat dikatakan juga bahwa reaksi adisi merupakan reaksi
penjenuhan (penghilangan ikatan rangkap). Ikatan rangkap yang terdapat dalam
suatu senyawa dapat berupa ikatan C=C, C^C, C=0, atau C=N.
Untuk X dan Y dapat sangat bervariasi, sehingga reaksi adisi terhadap senyawa alkena merupakan yang terbanyak jenisnya dibandingkan senyawa hidrokarbon lainnya.
Untuk X dan Y dapat sangat bervariasi, sehingga reaksi adisi terhadap senyawa alkena merupakan yang terbanyak jenisnya dibandingkan senyawa hidrokarbon lainnya.
1. Reaksi Adisi Alkena oleh Hidrogen
Reaksi adisi oleh hidrogen disebut juga reaksi hidrogenasi.
2. Reaksi Adisi Alkuna oleh Hidrogen
3. Reaksi Adisi Alkena oleh Halogen
Reaksi adisi oleh halogen disebut sebagai reaksi halogenasi.
Jika halogennya berupa klorin (Cl2) disebut klorinasi, jika halogennya bromin
(Br,) disebut reaksi brominasi. Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.
Reaksi brominasi etena:
Reaksi brominasi digunakan untuk membedakan golongan alkena dan alkana. Gas etena jika dilewatkan ke dalam air brom (berwarna cokelat kemerahan), maka akan bereaksi membentuk larutan 1,2-dibromoetana yang tidak berwarna. Alkana tidak mempengaruhi warna air brom ketika senyawa itu dilewatkan ke dalamnya.
Reaksi iodinasi etena:
Reaksi brominasi etena:
Reaksi brominasi digunakan untuk membedakan golongan alkena dan alkana. Gas etena jika dilewatkan ke dalam air brom (berwarna cokelat kemerahan), maka akan bereaksi membentuk larutan 1,2-dibromoetana yang tidak berwarna. Alkana tidak mempengaruhi warna air brom ketika senyawa itu dilewatkan ke dalamnya.
Reaksi iodinasi etena:
4. Reaksi Adisi Alkena oleh Asam Halida
Reaksi adisi oleh asam halida disebut reaksi hidrohalogenasi.
5. Reaksi Adisi Alkena oleh Air
Reaksi adisi oleh air disebut juga reaksi hidrasi. Selain alkena dan air, dalam reaksi ini juga diperlukan asam (H ,S0,, atau H ,P04) dan katalis.
Reaksi adisi alkena banyak digunakan dalam industri pembuatan etanol dari fermentasi glukosa.
Reaksi adisi oleh air disebut juga reaksi hidrasi. Selain alkena dan air, dalam reaksi ini juga diperlukan asam (H ,S0,, atau H ,P04) dan katalis.
Reaksi adisi alkena banyak digunakan dalam industri pembuatan etanol dari fermentasi glukosa.
6. Reaksi adisi pada Alkena dan Alkuna
CH2=CH2 + Br2 –> CH2Br–CH2Br
CHºCH + 2H2 –> CH3 – CH3
CH2=CH–CH3 +HBr –> CH3–CHBr–CH3
(Pada reaksi ini berlaku hukum Markovnikov ”Atom H dari asam halida ditangkap oleh C
berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak atau gugus alkil yang lebih kecil)
7. Reaksi adisi hidrogen pada senyawa yang
mempunyai gugus karbonil (alkanal dan keton)
R–CHO + H2 –> R–CH2OH (menghasilkan suatu
alkohol primer)
R-CO– R + H2 –> R–CHOH–R (menghasilkan suatu alkohol
sekunder)
Catatan : Reaksi-reaksi di atas disebut juga
reaksi reduksi aldehida da keton
3. Reaksi Eliminasi
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah
menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi
merupakan kebalikan dari adisi.
Contoh:
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 1800C, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.
Contoh:
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 1800C, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.
4. Reaksi Oksidasi
Apabila senyawa alkana dibakar menggunakan oksigen, senyawa yang
dihasilkan ialah karbon dioksida dan air. Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi
oksidasi atau pembakaran. Sebagai contoh:
C2H6 +
3,5 O2--------------> 2CO2 + 3H2O
permasalahan
Reaksi adisi terjadi
pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. dan senyawa benzena adalah salah satu
senyawa yang memiliki ikatan rangkap.
1. menurut buku yang saya baca senyawa benzena adalah salah satu senyawa yang memiliki ikatan rangkap yang sulit untuk diadisi. agar senyawa benzena dapat diadisi, senyawa tersebut harus diadisi dengan senyawa apa?? jika tidak ada senyawa yang dapat mengadisi benzena adakah senyawa lain yang berantai cincin yang dapat diadisi.
1. menurut buku yang saya baca senyawa benzena adalah salah satu senyawa yang memiliki ikatan rangkap yang sulit untuk diadisi. agar senyawa benzena dapat diadisi, senyawa tersebut harus diadisi dengan senyawa apa?? jika tidak ada senyawa yang dapat mengadisi benzena adakah senyawa lain yang berantai cincin yang dapat diadisi.
Tag : alkana alkena alkuna, alkana alkena dan alkuna, alkana alkuna alkena, alkana kimia, alkena alkuna alkana, alkena kimia, alkohol kimia organik, alkuna, alkuna alkena alkana, amina kimia organik, anorganik, arti kata organik, arti organik, artikel kimia organik, asam anorganik, bahan anorganik, bahan kimia organik, buku fessenden, buku kimia organik, buku kimia organik 1, buku kimia organik fessenden, buku kimia organik pdf, ciri ciri senyawa organik, ciri senyawa organik, ciri sifat senyawa organik, contoh jurnal kimia organik, contoh kimia organik, contoh senyawa organik, contoh senyawa organik dan anorganik, daftar pustaka kimia organik, daftar senyawa organik, dasar kimia, dasar-dasar kimia organik, definisi organik, definisi senyawa, download buku kimia organik, download buku kimia organik fessenden, download ebook kimia organik, e book kimia organik, ebook kimia anorganik, ebook kimia organik, ebook kimia organik fessenden, fessenden kimia organik, golongan senyawa organik, gugus fungsi, gugus fungsi senyawa karbon, gugus fungsi senyawa organik, gugus kimia, hidrokarbon, industri kimia organik, jurnal kimia organik, jurnal kimia organik pdf, karakteristik senyawa organik, karbohidrat kimia organik, karbon organik, kimia alkana, kimia anorganik, kimia anorganik 1, kimia anorganik 2, kimia anorganik dasar, kimia anorganik pdf, kimia karbon, kimia organik 1, kimia organik 1 fessenden, kimia organik 2, kimia organik adalah, kimia organik alkana, kimia organik alkohol, kimia organik amina, kimia organik bahan alam, kimia organik dan anorganik, kimia organik dasar, kimia organik ebook, kimia organik ester, kimia organik farmasi, kimia organik fessenden, kimia organik fessenden download, kimia organik fessenden ebook, kimia organik fisik, kimia organik ii, kimia organik karbohidrat, kimia organik lanjut, kimia organik lipid, kimia organik pdf, kimia organik ppt, kimia organik protein, kimia organik sintesis, kimia pdf, kimia senyawa karbon, macam macam senyawa organik, macam-macam gugus fungsi, makalah kimia karbon, makalah kimia organik, materi kimia anorganik, materi kimia organik, materi kimia organik 1, mekanisme reaksi kimia organik, mekanisme reaksi organik, modul kimia organik, modul praktikum kimia organik, molekul organik biologi, nama senyawa organik, organik adalah, organik anorganik, organik kimia, pelarut anorganik, pengantar kimia organik, pengertian alkuna, pengertian gugus fungsi, pengertian kimia organik, pengertian organik, pengertian organik dan anorganik, pengertian senyawa, pengertian senyawa anorganik, pengertian senyawa organik, pengertian senyawa organik dan anorganik, penggolongan senyawa karbon, perbedaan senyawa organik dan anorganik, ppt kimia organik, praktikum kimia organik, praktikum kimia organik 1, protein kimia organik, reaksi adisi pada alkena, reaksi alkana, reaksi alkana alkena alkuna, reaksi kimia karbon, reaksi kimia organik, reaksi pada alkuna, reaksi pada senyawa karbon, reaksi senyawa karbon, reaksi-reaksi senyawa karbon, sejarah kimia organik, senyawa air dengan karbon, senyawa alkana, senyawa anorganik, senyawa asam organik, senyawa atom, senyawa hidrokarbon, senyawa karbon, senyawa karbon dan gugus fungsi, senyawa karbon organik, senyawa kimia organik, senyawa organik, senyawa organik adalah, senyawa organik dan anorganik, senyawa organik kimia, senyawa-senyawa kimia, senyawa-senyawa organik, sifat alkana, sifat fisik senyawa organik, sifat khas atom karbon, sifat kimia alkana, sifat kimia alkena, sifat kimia alkuna, sifat senyawa karbon, sifat senyawa organik, sifat senyawa organik non polar, sifat sifat alkana, sifat-sifat senyawa organik, silabus kimia organik, sintesis kimia organik, sintesis senyawa anorganik, soal kimia organik, stereokimia kimia organik, struktur kimia urea, struktur organik, struktur senyawa alkana, struktur senyawa anorganik, struktur senyawa kimia, struktur senyawa organik, tata nama alkana alkena alkuna, tata nama senyawa hidrokarbon, tata nama senyawa kimia, tata nama senyawa kimia organik, tata nama senyawa organik, unsur kimia karbon, unsur organik, unsur senyawa organik, zat organik, zat organik dalam air