Download Makalah Ini disini.
- Tunggu Selama 5 Detik kemudian Klik Skip untuk mendownloadnya
- Jika Anda mendownload makalah ini dapat melihat gambar yang tidak ditunjukan dalam Postingan ini
Isi Makalah Boron Lengkap - Kimia Anorganik I
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang unsur “Boron”. Makalah ini memuat tentang “Boron” dan sengaja dipilih karena untuk memenuhi tugas penulis.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah
banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang
luas kepada pembaca dan dapat membantu pembaca
memahami lebih dalam tentang unsur Boron. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, 8 November 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu
golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu,
unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam,
dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat,
bahan dasar, maupun sumber energi.Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai
bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih
logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam
yang dibutuhkan.
Boron merupakan salah satu unsur logam golongan IIIA. Boron adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5. Elemen metaloid
trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron
amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu
ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Banyak sekali kegunaan
dan manfaat boron.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau
unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta
cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki
unsur-unsur tersebut. Oleh karena itu untuk lebih memahami asal mula boron,
cara pemurnian boron dan sifat-sifat boron, kami membuat makalah ini..
1.2 Rumusan Makalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Boron? Siapakah yang menemukannya?
2. Bagaimanakah kelimpahan unsur Boron di alam?
3. Bagaimanakah sifat Boron?
4. Bagaimanakah reaksi pada Boron?
5. Senyawa-senyawa apa saja yang berikatan dengan Boron?
6. Apa saja kegunaan Boron?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dan penemu Boron
2. Mengetahui kelimpahan unsur Boron
3. Mengetahui sifat Boron
3. Mengetahui sifat Boron
4. Mengetahui reaksi pada Boron
5. Mengetahui senyawa popular yang berikatan dengan Boron
6. Mengetahui kegunaan Boron
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..................................................................................1
BAB
I Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang.................................................................................2-3
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................3
1.3 Tujuan
Makalah...................................................................................3
BAB
II Pembahasan
2.1
Boron................................................................................................4-9
2.2 Kelimpahan Unsur Boron...............................................................9-11
2.3 Sifat
Boron....................................................................................11-13
2.4 Senyawa populer yang berikatan dengan boron...........................13-18
2.4 Kegunaan
Boron...........................................................................18-20
BAB
III Penutup
3.1
Simpulan.............................................................................................21
3.2 Saran..................................................................................................22
Daftar
Pustaka.................................................................................................23
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Boron
Anggota
pertama Golongan IIIA adalah boron yaitu metaloid sisanya adalah logam. Boron
tidak membentuk senyawa ionik biner dan tidak reaktif terhadap oksigen dan air.
Boron merupakan padatan semilogam dan senyawanya menujukkan sifat bukan logam,
contohnya B2O3 adalah oksidan membentuk asam. Dalam
senyawa unsur golongan IIIA yang memiliki elektron valensi ns2np1,
membentuk bilangan oksidasi +3. Boron berikatan secara kovalen.[1]
Boron ditemukan oleh ahli kimia
Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-Jaques Thénard, French
chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun
1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3).
kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu “Buraq” dan bahasa Persia yaitu
“Burah” dan akhirnya disebut dengan Borat.
Pada
tahun 1909 William Weintraub mampu memproduksi boron dengan kemurnian 99%
dengan mereduksi boron halida dengan hidrogen. Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan
Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru boron, tetapi tidak yakin dengan
strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang dipimpin oleh Artem Oganov
memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri dari dua struktur, B12 icosohedra
dan pasangan B2, disebut dengan gamma boron, hampir sekeras intan dan lebih
tahan panas daripada intan.[2]
Boron yang telah dimurnikan adalah
padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan kristal boron mengandung 12, 50,
atau 105 atom boron, dan satuan struktural ikosahedral B12 terikat satu sama
lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-2e)
(ikatan tuna elektron) antar atom boron. Boron bersifat sangat keras dan
menunjukkan sifat semikonduktor.
Kimia boran (boron hidrida) dimulai
dengan riset oleh A. Stock yang dilaporkan pada periode 1912-1936. Walaupun
boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik, hidrida boron sangat
berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida khususnya sangat tidak sesuai
dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan
kimia. Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik boron hidrida, W. N. Lipscomb
mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun 1976. Hadiah Nobel lain (1979)
dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan dan pengembangan reaksi dalam
sintesis yang disebut hidroborasi. Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan
titik didih boran yang rendah, dan juga karena aktivitas, toksisitas, dan
kesensitifannya pada udara, Stock mengembangkan metoda eksperimen baru untuk
menangani senyawa ini dalam vakum.
Dengan menggunakan teknik ini, ia
mempreparasi enam boran B2H6, B4H10,
B5H9, B5H11, B6H10,
dan B10H14 dengan reaksi magnesium borida, MgB2,
dengan asam anorganik, dan menentukan komposisinya. Namun, riset lanjutan
ternyata diperlukan untuk menentukan strukturnya. Kini, metoda sintesis yang
awalnya digunakan Stock menggunakan MgB2 sebagai pereaksi hanya
digunakan untuk mempreparasi B6H10. Karena reagen seperti litium
tetrahidroborat, LiBH4, dan natrium tetrahidroborat, NaBH4,
kini mudah didapat, dan diboran, B2H6, yang dipreparasi dengan reaksi 3 LiBH4
+ 4 BF3.OEt2 → 2 B2H6 + 3 LiBF4
+ 4 Et2O, juga mudah didapat, boran yang lebih tinggi disintesis
dengan pirolisis diboran.
Teori baru diusulkan untuk menjelaskan
ikatan dalam diboran, B2H6. Walaupun struktur yang hampir benar, yakni yang
mengandung jembatan hidrogen, telah diusulkan tahun 1912, banyak kimiawan lebih
suka struktur mirip etana, H3B-BH3, dengan mengambil
analoginya dengan hidrokarbon. Namun, H. C. Longuet-Higgins mengusulkan konsep
ikatan tuna elektron 3-pusat 2-elektron 3-center 2-bond (ikatan 3c-2e bond) dan
bahwa strukturnya memang benar seperti dibuktikan dengan difraksi elektron
tahun 1951.
Struktur ini juga telah dielusidasi
dengan difraksi elektron, analisis struktur kristal tunggal sinar-X,
spektroskopi inframerah, dsb, dan memang boran terbukti mengandung ikatan 3c-2e
B-H-B dan B-B-B berikut:
selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H
dan B-B. Struktur semacam ini dapat ditangani dengan sangat memuaskan dengan
teori orbital molekul. Boran diklasifikasikan menjadi closo, nido, arachno,
dsb. sesuai dengan struktur kerangka atom boron. 62 Closo-boran [BnHn] 2-
memiliki struktur polihedral tertutup, n atom boron terikat pada n atom hidrogen,
misalnya dalam oktahedral regular [B6H6]2- dan
ikosahedral [B12H12]2-. Boran deret ini tidak
mengandung ikatan B-H-B. Boran BnHn+4, seperti B5H9, membentuk
struktur dengan ikatan B-B, B-B-B, dan B-H-B dan kehilangan sudut polihedral
closo boran, dan disebut dengan jenis boran nido.
Boran BnHn+6, seperti B4H10,
memiliki struktur yang kehilangan dua sudut dari tipe closo dan membentuk
struktur yang lebih terbuka. Kerangka juga dibangun oleh ikatan B-B, BB-B, dan
B-H-B, dan jenis ini disebut boran jenis arachno
Tidak hanya diboran, boran yang lebih
tinggi juga merupakan senyawa yang tuna elektron yang sukar dijelaskan dengan
struktur Lewis yang berbasiskan ikatan kovalen 2c -2e.[3]
2.2
Kelimpahan Unsur Boron
Boron banyak
terdapat di batu burax. Ada dua alotrop boron, boron amorfus adalah serbuk
coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam
skala Moh) Boron tidak hadir di alam dalam bentuk elemen. Hal inditemukan
digabungkan dalam boraks, asam borat, kernite, ulexite, colemanite dan borates.
Berapi kadang mata air mengandung asam borat. Boron mempunyai dua isotop yang
stabil yaitu B-11 (80,1%) dan B-10 (19,9%). Boron adalah unsur golongan IIIA
dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron
memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat
semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron
berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur
metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Boron adalah unsur golongan
IIIA dengan nomor atom lima.
Warna dari
unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam
(semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor
logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya.
Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax.
Boron walaupun tidak berlimpah dialam dalam keadaan
bebas, tetapi cukup dikenal terdapat didalam berbagai mineral seperti boraks
(Na2B4O7.10H2O), kernit (Na2B4O7.4H2O)
dan kolemanit (Ca2B6O11.5H2O).
mineral-mineral tersebut dialam terbentuk melalui penguapan sumber mata air
panas (geiser) atau danau panas.[4]
Sheng (2000) yang
mengatakan ketersediaan Boron dalam tanah dipengaruhi oleh bahan organik dan
ketersedian unsur hara lain. Kadar bahan organik yang tinggi menyebabkan
ketersediaan B rendah dan begitu pula sebaliknya. Unsur Boron sangat
terpengaruh oleh kadar Kalsium yang ada di
dalam tanah, jika kadar Kalsium dalam tanah rendah maka
kadar Boron juga rendah, begitu pula sebaliknya. Jika kadar Posfat tinggi maka
kadar Boron menjadi tinggi. Unsur hara Boron diserap dalam bentuk BO33-
Boron dalam tanah berbeda dengan fosfat, jumlah fosfat akan meningkat seiring
dengan peningkatan pH dan sebaliknya Boron akan berkurang jumlahnya di dalam
tanah. Dari analisis posfat pada penelitian sebelumnya, jumlah fosfat dalam
tanah tergolong sedang
sedangkan data analisis Boron menunjukan jumlah yang
rendah.
Gambar 3. Peta penyebaran Boron pada perkebunan
2.3 Sifat Boron
Boron
mempunyai sejumlah bentuk alotrop. Tiga dari alotrop ini telah dikenal
sifatnya, dan semua alotrop ini mengandung satuan berulang dua belas atom boron
yang disusun dalam bentuk ikosahedral teratur. Ikosahedral atom boron terkat
secara kovalen satu sama lain membentuk jaringan kovalen pada. Alotrop satu dan
lainya berbeda dalam susunan ikosohedralnya. Ketiga alotrop merupakan semi
konduktor dan salah satunya stabil dalam bentuk padatan hitam yang relatif
keras. Alotrop ini memiliki titik leleh tinggi (23000C) sesuai
bentuk jaringan kovalen yang padat.[6]
Sifat boron secara umum :
1. Boron termasuk unsur semi logam.
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen.[7]
Sifat fisika dari Boron
- Simbol: B
- Phasa:
Padat
- Berat
Jenis : 2,34 g/cm3
- Massa Atom: 10,811 sma
- Nomor Atom: 5
- Jari-jari Atom
0,98 Ã…
- Mempunyai Konfigurasi Elektron:
1s2 2s2 2p1
- Bilangan oksidasi: +3
- Volum Atom: 4,60 cm3/mol
- Titik Didih: 4275 K
- Titik Lebur: 2365 K
- Massa Jenis: 2,34 gram/cm3
- Potensial Ionisasi: 8,298 volt
- Kapasitas Panas:
1,026 J/g K
- Konduktivitas Listrik: 0,05 x 106 ohm-1cm-1
- Konduktifitas Kalor: 27,0 W/m K
- Harga Entalpi Pembentukan: 22,6 kJ/mol
- Harga Entalpi Penguapan: 507,8 kJ/mol.
Sifat
kimia dari Boron
• Elektronegativitas: 2,04 (skalapauling)
• Radius Kovalen : 82 pm
• Avinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
• Struktur : Rhombohedral; B12 icosahedral.[8]
• Elektronegativitas: 2,04 (skalapauling)
• Radius Kovalen : 82 pm
• Avinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
• Struktur : Rhombohedral; B12 icosahedral.[8]
2.4
Senyawa
Populer yang berikatan dengan Boron
1. Asam Borat H3BO3
Asam orto-borat atau
sering diringkas sebagai asam borat dapat diperoleh menurut persamaan reaksi :
BX3 (s)
+ 3 H2O (l) → H3BO3 (s)
+ 3 HX (aq)
Asam borat merupakan
padatan putih yang sebagian larut dalam air.
2. Asam
tetrafluoroborat, HBF4
Larutan
asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat ke dalam larutan
asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi :
H3BO3
(aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq)
+ BF4- (aq) + 2 H2O (l)
Asam
tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak dapat diperoleh
sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai larutan
asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
3. Halida dari boron :
Diboran (6): B2
H6, Decaboran (14): B10 H14, Hexaboran (10): B6
H10, Pentaboran (9): B5 H9, Pentaboran (11): B5
H11 dan Tetraboran (10): B4 H10.
4. Florida
Boron trifluorida: BF3
SifatFisika :
- Bentuk : gas
- TitikLeleh : -127°C
- TitikDidih : -101°C
- BeratJenis : 3,0 Kg
5.Klorida
Boron trichlorida: BCl3
SifatFisika:
- Bentuk : Gas
- Titikleleh : -107°C
- TitikDidih: 13°C
- BeratJenis : 5.1 kg
m-3 (gas)
6.Bromida
Boron tribromida: BBr3
SifatFisika :
- Bentuk: Cair
- TitikLeleh: -46°C
- TitikDidih: 91°C
- BeratJenis: 2600 kg
m-3
7.Iodida
Boron triiodida: BI3
8.Oksida
Diboron trioxide: B2
O3
SifatFisika :
- Warna: putih
- Bentuk : Kristal padat
- TitikLeleh: 450°C
- TitikDidih : 2065
- BeratJenis : 2550 kg
m-3
9.Sulfida
Diborontrisulphida: B2S3
SifatFisika :
- Warna : Putih atau
Kuning
- Bentuk : Padat
- BeratJenis: 1700 kg m-3
10.Nitrida
Boron
nitrida: BN. Boron nitrida memiliki sifat- sifat yang cemerlang karena ia
sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat
menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi
sepertigrafit.
Sifat fisika :
- Warna : Putih
- Bentuk : Kristal
Padat
- Titikleleh : 3000°C
- TitikDidih : 3000
- BeratJenis : 2200 kg
m-3. [10]
11. Boron Karbida
Boron karbida mempunyai rumus kimia B4C. Pada
awalnya boron karbida ditemukan pada pertengahan abad ke-19 sebagai produk sampingan
dari produksi logam borit. Boron karbida dipelajari secara teliti sejak tahun
1930. Boron
karbida merupakan material yang sulit terbentuk yang memiliki struktur dan aplikasi
elektronik yang menarik.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh boron karbida
antara lain stabil pada temperatur tinggi, memiliki tingkat kekerasan yang
tinggi, berkemampuan tinggi dalam menyerap neutron pada pusat reaktor nuklir,
dan memiliki sifat-sifat termoelektrik yang sangat baik. Kombinasi dari sifat-sifat
tersebut memungkinkan boron karbida digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
material yang tahan abrasi, persenjataan militer, moderator neutron pada
reaktor nuklir, dan berpotensial diaplikasikan pada pembangkit daya penerbangan
angkasa luar.
Boron karbida memiliki struktur kristal rhombohedral
dengan 12 atom icosahedra yang terikat dengan ikatanikatan kovalen dan
rantairantai yang terdiri dari tiga atom intericosahedral di sepanjang diagonal
utama rhombohedron. Kristal boron karbida memiliki rentang homogenitas yang
lebar mulai dari B10.4C hingga B4.3C. Rentang yang lebar dari rasio B/C pada
boron karbida ini disebabkan oleh replacement atom-atom boron dengan atom-atom karbon
di sepanjang rantai-rantai intericosahedral dan icosahedral.[11]
Reaksi pada boron adalah sebagai berikut.
a) Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan
sampai terbakar dalam gas fluor.
2B + 3X2 → 2BX3
X = atom halogen
b) Membentuk asam oksi
Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi
dengan oksigen dalam pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk
oksida B2O3. Oksida ini bersifat asam. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
B2O3(s) + 3H2O(l)
D 2H3BO3(l)
asam borat
c) Semua boron yang larut membentuk larutan yang
bersifat basa bila dilarutkan dalam air, di mana ion BO32- bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
BO32-(aq) + H2O(l)
D HBO3-(aq) + OH-(aq)
d) Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan
atom oksigen menempati kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi seperti
berikut.[12]
2.5 Kegunaan
Boron
Kegunaan
Unsur
Boron
digunakan untuk pembuatan filamen penguat plastik.
Kegunaan
Senyawa
1. Boron dalam bentuk
amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai anti septic ringan.
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
8. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil.
9. Isotop boron digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen- instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakans ebagai bahan bakar roket.[13]
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai anti septic ringan.
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
8. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil.
9. Isotop boron digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen- instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakans ebagai bahan bakar roket.[13]
Senyawa boron digunakan dalam jumlah
besar untuk bahan polimer yang menganung ikatan antara boron dan oksigen. Atom
boron dan oksigen tersusun dalam bentuk cicin dan struktur yang lebih rumit
melibatkan unit trigonal planar, BO3 dan unit tetrahedral, BO4
yang menunjukkan struktur nion dalam mineral boraks yang juga dikenal sebagai
natrium tetraborat dekahidrat. Rumus kimia boraks biasanya ditulis Na2B4O7.10H2O,
tetapi untuk senyawa yang tersusun dari anion, rumusnya biasanya ditulis
sebagai B4O5(OH)4-2. Jadi rumus
boraks yang paling tepat adalah Na2[B4O5(OH)4].8H2O.
Boraks banyak digunakan untuk sabun dan
detergen, tetapi banyak produk boraks yang diubah menjadi asam borat,
selanjutnya diubah menjadi oksida borat. Asam borat, B(OH)3 dibuat
melalui penambahan asam sulfat kedalam laruan boraks.
Na2B4O5(OH)4(aq)
+ H2SO4(aq) + H2O(l)→ Na2SO4(aq)
+ 4B(OH)3(s). Asam borat yang
terbentuk membentuk kristal. Walaupun rumusnya sering ditlis sebagai H3BO3,
asam borat adalah asam monoprotik dan berfungsi sebagai asam Lewis denagn
menerima pasangan elektron dari OH- (air).[14]
Asam borat bersifat racun bagi bakteri
dan jamur, sehingga serng digunakan sebagai antiseptik dan sebagai pengawet
kayu dan kulit. Asam borat juga digunakan sebagai inhibitor jika bahan-bahan
yang terbuat dariselulosa terbakar, seperti kertas dan pakaian.
Hampir semua asam borat diproduksi diuah menjadi
oksida borat melalui pemanasan:
2B(OH)3(s)
B2O3(s) + 3H2O(l)
Sejumla besar oksida borat digunakan
untuk membuat fiberglas dan gelas borat silika, yang mempunyaikoefisien muai
termal sangat kecil. Oksida borat juga digunakan untuk mengglasir porselen dan
keramik.
Oron dapat membentuk rantai boran yaitu suatu
senyawa biner boron dan hidrogen dengan struktur elektronnya yang unik. Gugus
yang paling sedrhana adalah diboran, B2H6, suatu gas yang
berpotensi menya secara spontan dalam udara lembab.
Ikatan pada ujung B-H merupakan kovalen pendek.
Setiap ikatan pada bagian dalam, B-H-B, adalah ikatan pusat tiga, suatu ikatan
dimana tiga buah atom diikat bersama oleh dua eektron. Dalam ikatan pusat tiga
, orbital ikatan pada atom boron adalah hibrida sp3. Dua orbital
hibrida sp3 berikatan denagn atom hidrogen ujung dan satu orbital
hibrid sp3 lainya digunakan dalam ikatan “jembatan hirogen”. Setiap
ikatan pusat-tiga diperoleh melalui pertindihan orbital hibrida sp3
dari setiap boron dengan orbital 1s dari atom hidrogen, membentuk orbital
milekul pusat tiga. Catatan bahwa bidang datar dihuni hidrogen ujung yag tegak
lurus terhadap bidang yang dihuni jembatan hidrogen.[15]
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Boron merupakan padatan
semilogam dan senyawanya menujukkan sifat bukan logam, contohnya B2O3
adalah oksidan membentuk asam. Warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan
Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir
Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3).
kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu “Buraq” dan bahasa Persia yaitu
“Burah” dan akhirnya disebut dengan Borat.
Boron walaupun tidak berlimpah dialam dalam keadaan
bebas, tetapi cukup dikenal terdapat didalam berbagai mineral seperti boraks
(Na2B4O7.10H2O), kernit (Na2B4O7.4H2O)
dan kolemanit (Ca2B6O11.5H2O).
mineral-mineral tersebut dialam terbentuk melalui penguapan sumber mata air
panas (geiser) atau danau panas. Boron mempunyai sifat fisika, kimia, maupun
umum.
Sifat boron secara umum :
1. Boron termasuk unsur semi logam.
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen.
Contoh senyawa populer yang
berikatan dengan boron: Asam Borat (H3BO3), Asam
tetrafluoroborat (HBF4), Boron tribromida (BBr3),
Boron trichlorida (BCl3), dan lain-lain. Kegunaan Unsur Boron digunakan untuk pembuatan filamen penguat
plastik. Kegunaan Senyawa: Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket
sebagai alat penyala. Borat atau asam borat
digunakan sebagai anti septic ringan. Senyawa
boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci, dan lain-lain.
3.2 Saran
Dari
penjelasan diatas, diharapkan:
1. Lebih
mengetahui unsur Boron, penemu, sifat dan guna buat kehidupan kita
2. Lebih
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A dan Geoffrey.W.penerjemah Sahati,S, Kimia
Anorganik Dasar, 1989,
Jakarta : UI Press.
Jakarta : UI Press.
Dini Harsanti, S.Si, M.Si, Jurnal
Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 11, No. 1, Sintesis dan Karakterisasi Boron Karbida dari Asam Borat, Asam Sitrat dan
Karbon Aktif, 2010,
Perekayasa UPT Hujan Buatan BPP Teknologi.
Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 vol.2,
no.1: 64-71, Desember 2013, Survei dan Pemetaan Status Hara Tembaga dan Boron
Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Hutabayu Raja, Medan.
Joko
Untoro. Buku Cerdas Kimia, 2009, Jakarta: Erlangga.
Kristian Handoyo, Sugiarto.Kimia Anorganik I, 2000
Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Michael
Purba, .Kimia Untuk SMA kelas XII, 2005, Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Harwood, dkk, Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid
3, 2011, Erlangga: Jakarta.
Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep
Edisi Ketiga Jilid 1, 2004, Jakarta: Erlangga.
Sunardi, Unsur Kimia Deskripsi dan
Pemanfaatannya, 2006, Bandung: Yrama
Widya.
Susilowati
Endang, Kimia
Untuk Kelas XII SMA/MA,
2012, Solo:
Tiga
Serangkai.
Taro Saito, Diterjemahkan dari versi Bahasa
Inggrisnya oleh Ismunandar,
Kimia Anorganik, 1996, Tokyo: Iwanami Shoten.
Yayan Sunarya, 2013, Kimia Dasar 2 Berdasarkan
Prinsip-Prinsip Kimia Terkini, Bandung, Yrama Widya.
[3]
Taro
Saito, Diterjemahkan
dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Ismunandar, Kimia
Anorganik, 1996, Tokyo:
Iwanami Shoten, 59-62.
[5]
Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 vol.2,
no.1: 64-71, Desember 2013, Survei dan Pemetaan Status Hara Tembaga dan
Boron Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Hutabayu Raja, Medan, hal. 70.
[9] Cotton,
F.A dan Geoffrey.W.penerjemah Sahati,S, Kimia AnorganikDasar, 1989, Jakarta : UI Press, 68-72.
[10]
Yayan Sunarya, 2013, Kimia Dasar 2
Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini, Bandung, Yrama Widya, 398.
[11] Dini Harsanti, S.Si, M.Si, Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 11,
No. 1, Sintesis dan Karakterisasi Boron
Karbida dari Asam Borat, Asam Sitrat dan Karbon Aktif, 2010, Perekayasa UPT
Hujan Buatan BPP Teknologi, hal.30.
[13]
Petrucci, Harwood, dkk, Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid
3, 2011, Erlangga: Jakarta, hal. 104-105
Negeri
Yogyakarta, 150.