Langsung ke konten utama

Makalah Boron Lengkap - Kimia Anorganik I

Download Makalah Ini disini.

  • Tunggu Selama 5 Detik kemudian Klik Skip untuk mendownloadnya
  • Jika Anda mendownload makalah ini dapat melihat gambar yang tidak ditunjukan dalam Postingan ini
Makalah Boron Lengkap - Kimia Anorganik I

Isi Makalah Boron Lengkap - Kimia Anorganik I



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang unsur “Boron”. Makalah ini memuat tentang “Boron” dan sengaja dipilih karena untuk memenuhi tugas penulis.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah  banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini  dapat memberikan wawasan yang luas kepada pembaca dan dapat membantu pembaca memahami lebih dalam tentang  unsur Boron. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.





Pekanbaru, 8 November 2015


Penulis






BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia

Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.

Boron merupakan salah satu unsur logam golongan IIIA. Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Banyak sekali kegunaan dan manfaat boron.

Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Oleh karena itu untuk lebih memahami asal mula boron, cara pemurnian boron dan sifat-sifat boron, kami membuat makalah ini..
1.2 Rumusan Makalah
      1.      Apakah yang dimaksud dengan Boron? Siapakah yang menemukannya?
      2.      Bagaimanakah kelimpahan unsur Boron di alam?
      3.      Bagaimanakah sifat Boron?
      4.      Bagaimanakah reaksi pada Boron?
      5.      Senyawa-senyawa apa saja yang berikatan dengan Boron?
      6.      Apa saja kegunaan  Boron?

1.3 Tujuan Makalah
        1.      Mengetahui pengertian dan penemu Boron
        2.      Mengetahui kelimpahan unsur Boron
        3.      Mengetahui sifat Boron
        4.      Mengetahui reaksi pada Boron
        5.      Mengetahui senyawa popular yang berikatan dengan Boron
        6.      Mengetahui kegunaan Boron
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................1
BAB I Pendahuluan
1.1   Latar Belakang.................................................................................2-3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................3
BAB II Pembahasan
2.1 Boron................................................................................................4-9
2.2 Kelimpahan Unsur Boron...............................................................9-11
2.3 Sifat Boron....................................................................................11-13
2.4 Senyawa populer yang berikatan dengan boron...........................13-18
2.4 Kegunaan Boron...........................................................................18-20
BAB III Penutup
3.1 Simpulan.............................................................................................21
3.2 Saran..................................................................................................22
Daftar Pustaka.................................................................................................23






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Boron
Anggota pertama Golongan IIIA adalah boron yaitu metaloid sisanya adalah logam. Boron tidak membentuk senyawa ionik biner dan tidak reaktif terhadap oksigen dan air. Boron merupakan padatan semilogam dan senyawanya menujukkan sifat bukan logam, contohnya B2O3 adalah oksidan membentuk asam. Dalam senyawa unsur golongan IIIA yang memiliki elektron valensi ns2np1, membentuk bilangan oksidasi +3. Boron berikatan secara kovalen.[1]
            Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu “Buraq” dan bahasa Persia yaitu “Burah” dan akhirnya disebut dengan Borat.
Pada tahun 1909 William Weintraub mampu memproduksi boron dengan kemurnian 99% dengan mereduksi boron halida dengan hidrogen. Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang dipimpin oleh Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri dari dua struktur, B12 icosohedra dan pasangan B2, disebut dengan gamma boron, hampir sekeras intan dan lebih tahan panas daripada intan.[2]
Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan kristal boron mengandung 12, 50, atau 105 atom boron, dan satuan struktural ikosahedral B12 terikat satu sama lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-2e) (ikatan tuna elektron) antar atom boron. Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor.

Kimia boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A. Stock yang dilaporkan pada periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik, hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida khususnya sangat tidak sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan kimia. Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik boron hidrida, W. N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun 1976. Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan dan pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi. Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah, dan juga karena aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara, Stock mengembangkan metoda eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam vakum.
Dengan menggunakan teknik ini, ia mempreparasi enam boran B2H6, B4H10, B5H9, B5H11, B6H10, dan B10H14 dengan reaksi magnesium borida, MgB2, dengan asam anorganik, dan menentukan komposisinya. Namun, riset lanjutan ternyata diperlukan untuk menentukan strukturnya. Kini, metoda sintesis yang awalnya digunakan Stock menggunakan MgB2 sebagai pereaksi hanya digunakan untuk mempreparasi B6H10. Karena reagen seperti litium tetrahidroborat, LiBH4, dan natrium tetrahidroborat, NaBH4, kini mudah didapat, dan diboran, B2H6, yang dipreparasi dengan reaksi 3 LiBH4 + 4 BF3.OEt2 → 2 B2H6 + 3 LiBF4 + 4 Et2O, juga mudah didapat, boran yang lebih tinggi disintesis dengan pirolisis diboran.
Teori baru diusulkan untuk menjelaskan ikatan dalam diboran, B2H6. Walaupun struktur yang hampir benar, yakni yang mengandung jembatan hidrogen, telah diusulkan tahun 1912, banyak kimiawan lebih suka struktur mirip etana, H3B-BH3, dengan mengambil analoginya dengan hidrokarbon. Namun, H. C. Longuet-Higgins mengusulkan konsep ikatan tuna elektron 3-pusat 2-elektron 3-center 2-bond (ikatan 3c-2e bond) dan bahwa strukturnya memang benar seperti dibuktikan dengan difraksi elektron tahun 1951.
Struktur ini juga telah dielusidasi dengan difraksi elektron, analisis struktur kristal tunggal sinar-X, spektroskopi inframerah, dsb, dan memang boran terbukti mengandung ikatan 3c-2e B-H-B dan B-B-B berikut:
selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran diklasifikasikan menjadi closo, nido, arachno, dsb. sesuai dengan struktur kerangka atom boron. 62 Closo-boran [BnHn] 2- memiliki struktur polihedral tertutup, n atom boron terikat pada n atom hidrogen, misalnya dalam oktahedral regular [B6H6]2- dan ikosahedral [B12H12]2-. Boran deret ini tidak mengandung ikatan B-H-B. Boran BnHn+4, seperti B5H9, membentuk struktur dengan ikatan B-B, B-B-B, dan B-H-B dan kehilangan sudut polihedral closo boran, dan disebut dengan jenis boran nido.
Boran BnHn+6, seperti B4H10, memiliki struktur yang kehilangan dua sudut dari tipe closo dan membentuk struktur yang lebih terbuka. Kerangka juga dibangun oleh ikatan B-B, BB-B, dan B-H-B, dan jenis ini disebut boran jenis arachno

Tidak hanya diboran, boran yang lebih tinggi juga merupakan senyawa yang tuna elektron yang sukar dijelaskan dengan struktur Lewis yang berbasiskan ikatan kovalen 2c -2e.[3]

2.2 Kelimpahan Unsur Boron
Boron banyak terdapat di batu burax. Ada dua alotrop boron, boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) Boron tidak hadir di alam dalam bentuk elemen. Hal inditemukan digabungkan dalam boraks, asam borat, kernite, ulexite, colemanite dan borates. Berapi kadang mata air mengandung asam borat. Boron mempunyai dua isotop yang stabil yaitu B-11 (80,1%) dan B-10 (19,9%). Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima.
Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax.
Boron walaupun tidak berlimpah dialam dalam keadaan bebas, tetapi cukup dikenal terdapat didalam berbagai mineral seperti boraks (Na2B4O7.10H2O), kernit (Na2B4O7.4H2O) dan kolemanit (Ca2B6O11.5H2O). mineral-mineral tersebut dialam terbentuk melalui penguapan sumber mata air panas (geiser) atau danau panas.[4]

Sheng (2000) yang mengatakan ketersediaan Boron dalam tanah dipengaruhi oleh bahan organik dan ketersedian unsur hara lain. Kadar bahan organik yang tinggi menyebabkan ketersediaan B rendah dan begitu pula sebaliknya. Unsur Boron sangat terpengaruh oleh kadar Kalsium yang ada di
dalam tanah, jika kadar Kalsium dalam tanah rendah maka kadar Boron juga rendah, begitu pula sebaliknya. Jika kadar Posfat tinggi maka kadar Boron menjadi tinggi. Unsur hara Boron diserap dalam bentuk BO­33- Boron dalam tanah berbeda dengan fosfat, jumlah fosfat akan meningkat seiring dengan peningkatan pH dan sebaliknya Boron akan berkurang jumlahnya di dalam tanah. Dari analisis posfat pada penelitian sebelumnya, jumlah fosfat dalam tanah tergolong sedang
sedangkan data analisis Boron menunjukan jumlah yang rendah.
Gambar 3. Peta penyebaran Boron pada perkebunan

2.3 Sifat Boron
Boron mempunyai sejumlah bentuk alotrop. Tiga dari alotrop ini telah dikenal sifatnya, dan semua alotrop ini mengandung satuan berulang dua belas atom boron yang disusun dalam bentuk ikosahedral teratur. Ikosahedral atom boron terkat secara kovalen satu sama lain membentuk jaringan kovalen pada. Alotrop satu dan lainya berbeda dalam susunan ikosohedralnya. Ketiga alotrop merupakan semi konduktor dan salah satunya stabil dalam bentuk padatan hitam yang relatif keras. Alotrop ini memiliki titik leleh tinggi (23000C) sesuai bentuk jaringan kovalen yang padat.[6]
Sifat boron secara umum :
1. Boron termasuk unsur semi logam.
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen.[7]

 Sifat fisika dari Boron
  •  Simbol: B
  • Phasa: Padat
  • Berat Jenis : 2,34 g/cm3
  • Massa Atom: 10,811 sma
  •  Nomor Atom: 5
  • Jari-jari Atom 0,98 Ã…
  • Mempunyai Konfigurasi Elektron:  1s2 2s2 2p1
  • Bilangan oksidasi: +3
  • Volum Atom: 4,60 cm3/mol
  • Titik Didih: 4275 K
  • Titik Lebur: 2365 K
  • Massa Jenis: 2,34 gram/cm3
  • Potensial Ionisasi: 8,298 volt
  •  Kapasitas Panas: 1,026 J/g K
  • Konduktivitas Listrik: 0,05 x 106 ohm-1cm-1
  • Konduktifitas Kalor: 27,0 W/m K
  • Harga Entalpi Pembentukan: 22,6 kJ/mol
  • Harga Entalpi Penguapan: 507,8 kJ/mol.

Sifat kimia dari Boron
Elektronegativitas: 2,04 (skalapauling)
Radius Kovalen : 82 pm
Avinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
Struktur  : Rhombohedral; B12 icosahedral.
[8]

2.4 Senyawa Populer yang berikatan dengan Boron
1. Asam Borat H3BO3
Asam orto-borat atau sering diringkas sebagai asam borat dapat diperoleh menurut persamaan reaksi :
BX3 (s) + 3 H2O (l) → H3BO3 (s) + 3 HX (aq)
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
2. Asam tetrafluoroborat, HBF4
Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat ke dalam larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi :
H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2 H2O (l)
Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
3.    Halida dari boron :
Diboran (6): B2 H6, Decaboran (14): B10 H14, Hexaboran (10): B6 H10, Pentaboran (9): B5 H9, Pentaboran (11): B5 H11 dan Tetraboran (10): B4 H10.
4. Florida
Boron trifluorida: BF3
SifatFisika :
- Bentuk : gas
- TitikLeleh : -127°C
- TitikDidih : -101°C
- BeratJenis : 3,0 Kg

5.Klorida
Boron trichlorida: BCl3
SifatFisika:
- Bentuk : Gas
- Titikleleh : -107°C
- TitikDidih: 13°C
- BeratJenis : 5.1 kg m-3 (gas)
- Diborontetrachlorida: B2Cl4.[9]

6.Bromida
Boron tribromida: BBr3
SifatFisika :
- Bentuk: Cair
- TitikLeleh: -46°C
- TitikDidih: 91°C
- BeratJenis: 2600 kg m-3

7.Iodida
Boron triiodida: BI3

8.Oksida
Diboron trioxide: B2 O3
SifatFisika :
- Warna: putih
- Bentuk : Kristal padat
- TitikLeleh: 450°C
- TitikDidih : 2065
- BeratJenis : 2550 kg m-3

9.Sulfida
Diborontrisulphida: B2S3
SifatFisika :
- Warna : Putih atau Kuning
- Bentuk : Padat
- BeratJenis: 1700 kg m-3

10.Nitrida
Boron nitrida: BN. Boron nitrida memiliki sifat- sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi sepertigrafit.
Sifat fisika :
- Warna : Putih
- Bentuk : Kristal Padat
- Titikleleh : 3000°C
- TitikDidih : 3000
- BeratJenis : 2200 kg m-3. [10]


11. Boron Karbida
Boron karbida mempunyai rumus kimia B4C. Pada awalnya boron karbida ditemukan pada pertengahan abad ke-19 sebagai produk sampingan dari produksi logam borit. Boron karbida dipelajari secara teliti sejak tahun 1930. Boron
karbida merupakan material yang sulit terbentuk yang memiliki struktur dan aplikasi elektronik yang menarik.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh boron karbida antara lain stabil pada temperatur tinggi, memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, berkemampuan tinggi dalam menyerap neutron pada pusat reaktor nuklir, dan memiliki sifat-sifat termoelektrik yang sangat baik. Kombinasi dari sifat-sifat tersebut memungkinkan boron karbida digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk material yang tahan abrasi, persenjataan militer, moderator neutron pada reaktor nuklir, dan berpotensial diaplikasikan pada pembangkit daya penerbangan angkasa luar.
Boron karbida memiliki struktur kristal rhombohedral dengan 12 atom icosahedra yang terikat dengan ikatanikatan kovalen dan rantairantai yang terdiri dari tiga atom intericosahedral di sepanjang diagonal utama rhombohedron. Kristal boron karbida memiliki rentang homogenitas yang lebar mulai dari B10.4C hingga B4.3C. Rentang yang lebar dari rasio B/C pada boron karbida ini disebabkan oleh replacement atom-atom boron dengan atom-atom karbon di sepanjang rantai-rantai intericosahedral dan icosahedral.[11]

Reaksi pada boron adalah sebagai berikut.

a) Reaksi dengan halogen

Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas fluor.
2B + 3X2 → 2BX3 
X = atom halogen

b) Membentuk asam oksi

Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida ini bersifat asam. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.

B2O3(s) + 3H2O(l) D 2H3BO3(l)

asam borat

c) Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila dilarutkan dalam air, di mana ion BO32- bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air. 
BO32-(aq) + H2O(l) D HBO3-(aq) + OH-(aq)
d) Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen menempati kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.[12]

2.5 Kegunaan Boron
Kegunaan Unsur
Boron digunakan untuk pembuatan filamen penguat plastik.
Kegunaan Senyawa
1. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai anti septic ringan.
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
8. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil.
9. Isotop boron digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir,  sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen- instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakans ebagai bahan bakar roket.[13]

Senyawa boron digunakan dalam jumlah besar untuk bahan polimer yang menganung ikatan antara boron dan oksigen. Atom boron dan oksigen tersusun dalam bentuk cicin dan struktur yang lebih rumit melibatkan unit trigonal planar, BO3 dan unit tetrahedral, BO4 yang menunjukkan struktur nion dalam mineral boraks yang juga dikenal sebagai natrium tetraborat dekahidrat. Rumus kimia boraks biasanya ditulis Na2B4O7.10H2O, tetapi untuk senyawa yang tersusun dari anion, rumusnya biasanya ditulis sebagai B4O5(OH)4-2. Jadi rumus boraks yang paling tepat adalah Na2[B4O5(OH)4].8H2O.
Boraks banyak digunakan untuk sabun dan detergen, tetapi banyak produk boraks yang diubah menjadi asam borat, selanjutnya diubah menjadi oksida borat. Asam borat, B(OH)3 dibuat melalui penambahan asam sulfat kedalam laruan boraks.
Na2B4O5(OH)4(aq) + H2SO4(aq) + H2O(l)→ Na2SO4(aq) + 4B(OH)3(s). Asam borat yang terbentuk membentuk kristal. Walaupun rumusnya sering ditlis sebagai H3BO3, asam borat adalah asam monoprotik dan berfungsi sebagai asam Lewis denagn menerima pasangan elektron dari OH- (air).[14]
Asam borat bersifat racun bagi bakteri dan jamur, sehingga serng digunakan sebagai antiseptik dan sebagai pengawet kayu dan kulit. Asam borat juga digunakan sebagai inhibitor jika bahan-bahan yang terbuat dariselulosa terbakar, seperti kertas dan pakaian.
Hampir semua asam borat diproduksi diuah menjadi oksida borat melalui pemanasan:
2B(OH)3(s)  B2O3(s) + 3H2O(l)
Sejumla besar oksida borat digunakan untuk membuat fiberglas dan gelas borat silika, yang mempunyaikoefisien muai termal sangat kecil. Oksida borat juga digunakan untuk mengglasir porselen dan keramik.
Oron dapat membentuk rantai boran yaitu suatu senyawa biner boron dan hidrogen dengan struktur elektronnya yang unik. Gugus yang paling sedrhana adalah diboran, B2H6, suatu gas yang berpotensi menya secara spontan dalam udara lembab.
Ikatan pada ujung B-H merupakan kovalen pendek. Setiap ikatan pada bagian dalam, B-H-B, adalah ikatan pusat tiga, suatu ikatan dimana tiga buah atom diikat bersama oleh dua eektron. Dalam ikatan pusat tiga , orbital ikatan pada atom boron adalah hibrida sp3. Dua orbital hibrida sp3 berikatan denagn atom hidrogen ujung dan satu orbital hibrid sp3 lainya digunakan dalam ikatan “jembatan hirogen”. Setiap ikatan pusat-tiga diperoleh melalui pertindihan orbital hibrida sp3 dari setiap boron dengan orbital 1s dari atom hidrogen, membentuk orbital milekul pusat tiga. Catatan bahwa bidang datar dihuni hidrogen ujung yag tegak lurus terhadap bidang yang dihuni jembatan hidrogen.[15]
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
         Boron merupakan padatan semilogam dan senyawanya menujukkan sifat bukan logam, contohnya B2O3 adalah oksidan membentuk asam. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu “Buraq” dan bahasa Persia yaitu “Burah” dan akhirnya disebut dengan Borat.
Boron walaupun tidak berlimpah dialam dalam keadaan bebas, tetapi cukup dikenal terdapat didalam berbagai mineral seperti boraks (Na2B4O7.10H2O), kernit (Na2B4O7.4H2O) dan kolemanit (Ca2B6O11.5H2O). mineral-mineral tersebut dialam terbentuk melalui penguapan sumber mata air panas (geiser) atau danau panas. Boron mempunyai sifat fisika, kimia, maupun umum.
Sifat boron secara umum :
1. Boron termasuk unsur semi logam.
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen.
            Contoh senyawa populer yang berikatan dengan boron: Asam Borat (H3BO3), Asam tetrafluoroborat (HBF4), Boron tribromida (BBr3), Boron trichlorida (BCl3), dan lain-lain. Kegunaan Unsur Boron digunakan untuk pembuatan filamen penguat plastik. Kegunaan Senyawa:  Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala. Borat atau asam borat digunakan sebagai anti septic ringan. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci, dan lain-lain.

3.2 Saran
Dari penjelasan diatas, diharapkan:
1.      Lebih mengetahui unsur Boron, penemu, sifat dan guna buat kehidupan kita
2.      Lebih mengaplikasikan pengetahuan yang didapat


         














DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A dan Geoffrey.W.penerjemah Sahati,S, Kimia Anorganik Dasar, 1989,
Jakarta : UI Press
.
Dini Harsanti, S.Si, M.Si, Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 11, No. 1, Sintesis dan Karakterisasi Boron Karbida dari Asam Borat, Asam Sitrat dan Karbon Aktif, 2010, Perekayasa UPT Hujan Buatan BPP Teknologi.

Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 vol.2, no.1: 64-71, Desember 2013, Survei dan Pemetaan Status Hara Tembaga dan Boron Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Hutabayu Raja, Medan.

Joko Untoro. Buku Cerdas Kimia, 2009, Jakarta: Erlangga.

Kristian Handoyo, Sugiarto.Kimia Anorganik I, 2000 Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Michael Purba, .Kimia Untuk SMA kelas XII, 2005, Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Harwood, dkk, Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 3, 2011, Erlangga: Jakarta.
Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep Edisi Ketiga Jilid 1, 2004, Jakarta: Erlangga.
Sunardi, Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya, 2006, Bandung: Yrama Widya.
Susilowati Endang, Kimia Untuk Kelas XII SMA/MA, 2012, Solo: Tiga Serangkai.

Taro Saito, Diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Ismunandar, Kimia Anorganik, 1996, Tokyo: Iwanami Shoten.
Yayan Sunarya, 2013, Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini, Bandung, Yrama Widya.










[1] Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep Edisi Ketiga Jilid 1, 2004, Jakarta: Erlangga, 398-400
[2] Sunardi, Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya, 2006, Bandung: Yrama Widya, 39-41.

[3] Taro Saito, Diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Ismunandar, Kimia Anorganik, 1996, Tokyo: Iwanami Shoten, 59-62.

[5] Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337- 6597 vol.2, no.1: 64-71, Desember 2013, Survei dan Pemetaan Status Hara Tembaga dan Boron Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Hutabayu Raja, Medan, hal. 70.

[6] Michael Purba, .Kimia Untuk SMA kelas XII, 2005, Jakarta: Erlangga, hal.180

[7] Ibid
[8] Sunardi, Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya, 2006, Bandung: Yrama Widya, 40-41.

[9] Cotton, F.A dan Geoffrey.W.penerjemah Sahati,S, Kimia AnorganikDasar, 1989, Jakarta : UI Press, 68-72.
[10] Yayan Sunarya, 2013, Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini, Bandung, Yrama Widya, 398.


[11] Dini Harsanti, S.Si, M.Si, Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 11, No. 1, Sintesis dan Karakterisasi Boron Karbida dari Asam Borat, Asam Sitrat dan Karbon Aktif, 2010, Perekayasa UPT Hujan Buatan BPP Teknologi, hal.30.


[12] Susilowati Endang, Kimia Untuk Kelas XII SMA/MA, 2012, Solo: Tiga Serangkai, 98
[13] Petrucci, Harwood, dkk, Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 3, 2011, Erlangga: Jakarta, hal. 104-105

[14] Kristian Handoyo, Sugiarto.Kimia Anorganik I, 2000 Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta, 150.

[15] Joko Untoro. Buku Cerdas Kimia, 2009, Jakarta: Erlangga, 218.

Postingan populer dari blog ini

Download Ebook Kimia Analitik .pdf gratis

Download Ebook Kimia Analitik Kali ini saya akan berbagi  Buku atau Ebook Kimia Analitik .pdf gratis  Ebook Kimia Analisa ini ada berbagai Ebook di antara dari Ebook Kimia Analitik, serta   Ebook Kimia Analisa dasar I, lainnya..  Ada juga dalam versi bahasa inggris yaitu Buku atau  Ebook  Modern Analyitical Chreymistry - David Harvey serta Ebook  Analytical Chemistry for Technicians Third Edition Download Kimia Analitik Tusfiles Download Ebook Kimia Analisa I Tusfiles Download Modern Analyitical Chreymistry - David Harvey Tusfiles Download Analytical Chemistry for Technicians Third Edition Tusfiles NB :  - Cara Download Tunggu Selama 5 Detik Kemudian Klik Skip di Pojok Kanan - Jika Link Download Buku tidak aktif lagi silahkan PM Admin di email shirosora02@gmail.com maupun difacebook facebook.com/shirosora Tag : ebook kimia analitik underwood, ebook kimia analitik gratis, ebook kimia anal...

Soal dan Pembahasan Sifat Koligatif Larutan

Kumpulan Soal dan Pembahasan Sifat Koligatif Larutan Unduh soal pembahasan Sifat Koligatif Larutan untuk kelas XII SMA/MA Soal dan pembahasan Sifat Koligatif Larutan ini dari berbagai penerbit buku seperti Erlangga oleh Michael Purba KTSP 2006 dan Unggul Sudarmo Kurikulum 2013, Yudhistira, Platinum, Grafindo, Phißeta dan Esis Download File dalam format .doc agar mudah dibaca dan tertata rapi lengkap dengan peta konsep dan prasyarat materi. Google Drive  |  Zippyshare  |  Mirror Soal dan Pembahasan Sifat koligatif larutan adalah sifat yang bergantung pada …. Jenis zat terlarut Jenis zat pelaut Jumlah zat pelarut Jumlah zat terlarut Konsentrasi larutan                                                 ...

Soal dan Pembahasan Larutan Penyangga (Buffer)

Kumpulan Soal dan Pembahasan Larutan Penyangga Unduh soal pembahasan Larutan Penyangga untuk kelas XI SMA/MA Soal dan pembahasan Larutan Penyangga ini dari berbagai penerbit buku seperti Erlangga oleh Michael Purba KTSP 2006 dan Unggul Sudarmo Kurikulum 2013, Yudhistira, Platinum, Grafindo, Phißeta dan Esis Download File dalam format .doc agar mudah dibaca dan tertata rapi. Google Drive  |  Zippyshare  |  Mirror Soal dan Pembahasan Pernyataan yang benar tentang larutan penyangga adalah .... mempertahankan pH sistem agar tetap memiliki komponen asam dan basa yang selalu berupa pasangan konjugasi mampu mengatasi penambahan asam dan basa dalam jumlah banyak memiliki kapasitas tertentu pengenceran tidak mengubah konsentrasi ion H +  dan OH - (KIMIA SMA XI. J.M.C. Johari, MSc.dan Ir. M. Rachmawati, MPhil. Esis. 2009 .h. 265) Jawaban : A Pembahasan: Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang mampu mempertahankan ...